SAMARINDA–Setelah pada 2020 lalu pemerintah melarang mudik, hal serupa bakal kembali diberlakukan tahun ini. Hal itu berlaku mulai 6–17 Mei mendatang.
Rupanya, momen sebelum tanggal larangan tersebut dimanfaatkan betul warga Samarinda yang hendak berlebaran di kampung halaman, khususnya mereka yang menggunakan jasa transportasi air. Kemarin (2/5), aktivitas di Pelabuhan Samarinda sedikit lebih ramai. Kapal terakhir yang bertolak dari Kota Tepian yakni KM Prince Soya yang sudah berangkat kemarin siang. Setelah itu, tak ada lagi keberangkatan kapal dari Pelabuhan Samarinda menuju Pelabuhan Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) maupun sebaliknya, terkecuali mengangkut logistik.
Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli KSOP Kelas II A Samarinda Slamet Isyadi yang ditemui di Pelabuhan Samarinda mengatakan, keberangkatan KM Prince Soya dari Samarinda menuju Parepare menjadi yang terakhir sebelum peniadaan mudik Lebaran pada 6 Mei mendatang. “Berangkat 1.045 penumpang, sedangkan kapasitas penumpang sesuai dengan sertifikat perlengkapan adalah 1.850 orang,” ungkapnya. Isyadi menuturkan, sesuai aturan aktivitas di Pelabuhan Samarinda turut menerapkan protokol kesehatan, dan penumpang harus menyertakan surat rapid tes antigen atau swab polymerase chain reaction (PCR) dengan hasil negatif.
Isyadi menambahkan, terkait dengan pelayaran yang terakhir, pihaknya telah berkoordinasi dengan empat pengusaha pelayaran lainnya. “Tanggal 5 akan kembali KM Prince Soya dari Parepare,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II A Samarinda Solihin mengatakan, mereka menjalankan tugas, yakni memvalidasi surat keterangan kesehatan para penumpang. "Memastikan kevalidan surat keterangan kesehatan penumpang, baik rapid test, antigen, maupun GeNose," singkatnya. (*/ram/dra/k16)