JAKARTA–Cemerlangnya penampilan Marcus Ellis/Lauren Smith mengancam posisi Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja. Terlebih setelah Ellis/Smith mencapai final Kejuaraan Eropa 2021. Mereka akhirnya kalah oleh Rodion Alimov/Alina Davletova 21-11, 16-21, 15-21 di Kiev, Ukraina.
Namun, sukses mencapai final langsung mengatrol perolehan poin Ellis/Smith. Mereka diprediksi bakal mengantongi 61.498 poin. Poin itu bisa menggusur posisi Hafiz/Gloria ke peringkat kesembilan race to Tokyo pekan depan. Sementara Hafiz/Gloria saat ini baru mengantongi 60.851 poin.
Hafiz tidak menampik dirinya agak panik. Namun, dia tetap bersikap tenang. “Setahu saya kalau mereka juara baru (posisi) tergeser. Ya mudah-mudahan saja bisa bertahan,” ungkapnya. Hafiz pun makin termotivasi untuk meraih hasil maksimal di dua kejuaraan tersisa. “Di mana pun saya bertanding, selalu punya motivasi untuk juara,” katanya saat dihubungi kemarin.
Di sisi lain, Ellis/Smith merasa tidak terbebani dengan persaingan race to Tokyo. Dikutip dari Badminton Europe, Ellis menyebut posisinya di klasemen sudah cukup bagus. “Saya tidak merasa tertekan. Saya merasa kami hampir lolos dan kami tidak mengejar status unggulan. Menurut saya, tekanan dari Olimpiade tidak akan ada perbedaan terlalu besar,” kata Ellis.
Ya, perjuangan Hafiz/Gloria untuk meraih tiket ke Tokyo memang berat. Mereka hanya punya dua kejuaraan lagi. Yaitu, Malaysia Open 2021 dan Singapore Open 2021. Di dua turnamen tersebut, Hafiz/Gloria harus meraih hasil yang lebih baik dari Ellis/Smith. Syukur-syukur bisa juara di salah satu turnamen.
Persaingan makin ketat lantaran Tiongkok akan comeback dengan kekuatan penuh. Dua peringkat teratas dari Tiongkok, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong dan Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping, bisa menjadi ancaman. “Peluang (lolos) bergantung hasil di Malaysia dan Singapura. Paling tidak Hafiz/Gloria harus mencapai perempat final atau mendapat hasil yang lebih baik dari Ellis/Smith,” kata Kabid Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat (PP) PBSI Bambang Roedyanto. (gil/c17/bas/jpg/ndy/k16)