Mafia Karantina di Bandara Harus Diberantas

- Minggu, 2 Mei 2021 | 11:37 WIB
JADI BANCAKAN: Ilustrasi turis asal India di bandara kedatangan. Banyak yang lolos karatina setelah menyogok petugas.
JADI BANCAKAN: Ilustrasi turis asal India di bandara kedatangan. Banyak yang lolos karatina setelah menyogok petugas.

JAKARTA–Warga negara asing (WNA) asal India masuk ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta menggunakan pesawat sewaan. Masuknya WN India yang memiliki izin tinggal (kitas) ini mengkhawatirkan karena tingginya kasus Covid-19 di negara tersebut.

Beberapa orang juga lolos dari karantina kesehatan karena menyogok. Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap petugas Bandara Soekarno-Hatta.

“Kasus ini hanya yang kebetulan terungkap, yang tidak terungkap bisa jadi lebih banyak. Pastikan seluruh petugas di bandara yang memiliki wewenang terkait diperiksa. Saya menduga ada mafia karantina kesehatan yang melibatkan orang dalam,” ujar Netty kepada wartawan, Jumat (30/4).

Pada kasus ini, polisi sudah menetapkan beberapa tersangka yang salah satunya adalah pensiunan Disparekraf DKI Jakarta. “Kasus ini harus dibongkar dan diberantas sampai ke akar-akarnya. Kita tidak ingin kasus ini berhenti hanya di tersangka saja, tapi harus sampai mengungkap seluruh jaringan mafia karantina kesehatan. Jangan sampai terulang lagi,” katanya.

Menurut Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI ini, keselamatan dalam negeri harus diutamakan karena di beberapa negara, termasuk India, saat ini sedang terjadi lonjakan kasus yang mengerikan.

“Bagaimana mungkin mereka bisa bebas masuk begitu saja ke Indonesia, sementara kita sedang berjuang melawan pandemi Covid-19 dengan keterbatasan jumlah vaksin, ruang isolasi, faskes, nakes dan lain-lainnya,” ungkap dia.

“Pemerintah harus waspada memperketat akses masuk dan screening ketat dengan alat yang lebih canggih agar hasilnya akurat. Jangan sampai kita kecolongan lagi dan menimbulkan masalah ke depannya,” tambah dia.

Netty meminta agar pemerintah memerhatikan nasib WNI di negara dengan kasus Covid-19 tinggi. Termasuk WNI di luar negeri harus diperhatikan.

Dia meminta segera memberikan perlindungan yang maksimal dan berkoordinasi dengan lembaga maupun institusi-institusi terkait. “Proses screening di pintu-pintu masuk harus diperketat untuk mereka, terutama mereka yang punya riwayat berkunjung kurang dari 14 hari ke negara yang kasusnya tinggi,” pungkasnya. (jpc/ms/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X