Pemkot Bontang Belum Ambil Sikap Pembukaan Tempat Wisata

- Minggu, 2 Mei 2021 | 11:27 WIB
MANGROVE EDUPARK: Satgas Penanganan Covid-19 akan melakukan evaluasi PPKM Mikro dalam waktu dekat, sembari memutuskan apakah destinasi wisata tetap diizinkan dibuka atau ditutup pada durasi pelarangan mudik.
MANGROVE EDUPARK: Satgas Penanganan Covid-19 akan melakukan evaluasi PPKM Mikro dalam waktu dekat, sembari memutuskan apakah destinasi wisata tetap diizinkan dibuka atau ditutup pada durasi pelarangan mudik.

BONTANG – Momentum Lebaran biasanya digunakan oleh sejumlah warga untuk mengunjungi destinasi wisata. Namun, kondisi pandemi Covid-19 wajib menjadi perhatian. Tentunya pemerintah tidak ingin tren kasus paparan virus corona mengalami peningkatan.

Menanggapi itu, Pemkot Bontang belum mengambil sikap terkait dibuka atau tidaknya destinasi wisata di Kota Taman. Sekretaris Kota (Sekkot) Aji Erlynawati akan memutuskan pada evaluasi PPKM Mikro mendatang.

Diketahui, durasi kebijakan itu bakal berakhir 3 Mei mendatang. Artinya dalam waktu dekat evaluasi akan digelar.  “Nanti ada rapat lagi membahas itu. Tunggu saja,” kata Iin, sapaannya.

Meski demikian, secara pribadi, ia menghendaki agar destinasi wisata ditutup sementara. Terutama ketika Idulfitri dan beberapa hari selanjutnya. Mengingat lonjakan pengunjung dapat terjadi dan berakibat penyebaran kasus covid kembali bergerak.

“Apalagi sekarang di India kejadian sangat luar biasa. Ada varian virus baru yang harus diantisipasi karena sudah ditemukan di Indonesia. Itu menjadi peringatan,” ucapnya.

Opsi lain yang bisa diterapkan ialah hanya mengakomodasi wisatawan dari Bontang. Tetapi skema ini harus linier dengan kebijakan Pemprov Kaltim. Artinya jika keran mudik antarkabupaten/kota se-Kaltim diperbolehkan, pengawasan asal pelancong akan sulit.

Pasalnya, biasanya pengunjung mayoritas berasal dari luar Bontang. Mulai Balikpapan, Samarinda, Kukar, hingga Kutim. “Kalau saya lebih baik menahan bahagia di hari Lebaran dulu. Ketimbang nanti berbuntut kesedihan yang panjang. Kasihan tenaga kesehatan,” tutur dia.

Pilihan untuk mengizinkan wisatawan lokal atau satu kawasan aglomerasi ini selaras dengan kebijakan pemerintah pusat. Artinya destinasi wisata tetap diizinkan beroperasi. Meskipun telah keluar kebijakan pelarangan mudik. Tujuannya yakni tetap menggerakkan perekonomian.

Bila kebijakan ini diambil, pengunjung tetap diwajibkan mematuhi protokol kesehatan. Mulai rutin mencuci tangan, menggunakan masker, hingga menjaga jarak. Selama PPKM Mikro, objek wisata diizinkan beroperasi sesuai waktu yang dipatok pengelola.

Kapasitas pengunjung maksimal ialah 50 persen. Akan tetapi, terkhusus Pulau Beras Basah pada Sabtu dan Minggu ditutup sementara.

Diketahui, Kota Taman memiliki 11 destinasi unggulan. Meliputi Pulau Beras Basah, Bontang Kuala, Mangrove Edupark, Kenari Water Park, Taman Cibodas, Sungai Belanda, Taman Graha Mangrove, Lembah Hijau, Bontang Mangrove Park, Lembah Permai, dan Kampung Masdarling. (*/ak/ind/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X