Satu Warga India Masih Dirawat di Samarinda

- Jumat, 30 April 2021 | 14:41 WIB
Pintu masuk Balikpapan diperketat. ANGGI P
Pintu masuk Balikpapan diperketat. ANGGI P

BALIKPAPAN-Kedatangan warga negara asing (WNA) ke Balikpapan kembali diperketat. Terutama dari India. Menyusul lonjakan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang disusul adanya varian baru virus corona yang diberi nama B1617 di negeri Bollywood tersebut.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Balikpapan Rizal Effendi menerangkan, pengawasan WNA yang masuk ke Balikpapan difokuskan di bandara dan pelabuhan. Pengawasan melibatkan PT Angkasa Pura (AP) I, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV, Kantor Otoritas Bandara (Otban) Wilayah VII Balikpapan, dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Balikpapan. Termasuk Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I TPI Balikpapan dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Balikpapan.

“Saling membagi informasi,” katanya. Wali kota Balikpapan ini melanjutkan, perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan WNA diminta aktif berbagi informasi apabila ada ekspatriat yang tiba di Balikpapan. “Pokoknya kami minta WNA India supaya jangan masuk ke Balikpapan. Karena saya kira Indonesia juga sudah memblok. Sudah menghentikan. Jangan sampai terulang seperti di Samarinda,” jelas dia. Kanim Kelas I TPI Balikpapan juga telah mengantisipasi WNA yang masuk ke Balikpapan, khususnya WN India.

“Yang ada (di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan) hanya penerbangan charter atau kargo kru. Dan itu hanya dari Singapura ke Indonesia, begitu pun rute sebaliknya,” kata Ferizal, kepala seksi (Kasi) Lalu Lintas Keimigrasian Kanim Kelas I TPI Balikpapan. Sementara itu, pada pelabuhan laut, hanya melayani kapal kargo dari luar negeri yang berlabuh di Pelabuhan Semayang Balikpapan dan hanya memuat kru kapal. Tidak ada penumpang umum. “Dari semua itu, kami tidak pernah menangani kru WN India,” imbuhnya.

Belajar dari kejadian yang ada di Samarinda, Kanim TPI Kelas I Balikpapan juga memperkuat koordinasi dengan KKP Kelas II Balikpapan dan KSOP Kelas I Balikpapan. Termasuk stakeholder di pelabuhan. Seperti agen agar aktif menyampaikan informasi kedatangan maupun kru sebelum kedatangan kapal. “Dalam artian dari mana kapal itu dan krunya dari mana datangnya. Agar tidak terjadi seperti kejadian di Samarinda, tiba-tiba kru turun dengan kondisi Covid-19. Seolah-olah kami ditodong untuk menangani WNA yang Covid-19,” timpa Verico Sandi, kasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Kanim TPI Kelas I Balikpapan.

Untuk mencegah kejadian di Samarinda terulang di Balikpapan, pihaknya akan memeriksa riwayat keberangkatan kapal selama 14 hari ke belakang. Jadi, tidak melihat pelabuhan terakhir kapal berlabuh. “Jadi, kami minta untuk data pelabuhan 14 hari sebelum ke Balikpapan. Demi mengamankan Balikpapan itu sendiri. Dan kami percayakan pada garda terdepan, yakni KKP. Karena mereka mempunyai hak untuk memeriksa kondisi para kru yang ada di atas kapal. Jadi kami lebih menekankan itu,” ucapnya.

Dari Samarinda, sudah lebih sepekan enam warga negara India yang terkonfirmasi positif Covid-19 menjalani perawatan. Mereka yang positif tersebut bukan pelaku eksodus dari India. Melainkan, anak buah kapal (ABK) yang terpapar Covid-19 dan sedang berada di perairan Kaltim. Dari enam WNA India yang positif, sebagian sudah pulih. Sebelumnya, empat orang mesti dirawat. Dua orang dirawat di RSUD IA Moeis Samarinda dan dua di Rumah Karantina Sungai Siring. Sementara dua orang lainnya isolasi mandiri di kapal.

"Tiga (orang) sudah dipulangkan ke kapalnya," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Samarinda Ismid Kusasih. Sehingga, tersisa satu orang yang masih dirawat. Sebelumnya, kasus positif Covid-19 WNA India ini sempat menghebohkan karena diduga eksodus akibat India yang tengah dilanda tsunami Covid-19. Namun pemerintah menyatakan bahwa warga negara India itu bukan eksodus, bahkan kapal yang membawa WNA tersebut tidak bersandar di Kaltim. Melainkan sedang berlayar di perairan Muara Berau. Saat melintas, awak kapal merasa sakit, sehingga ABK itu diperiksa dan dilakukan tracing di kapal. Lalu diketahui, enam orang positif. Kapal yang membawa WNA tersebut adalah pengangkut batu bara dan sedang memuat batu bara. (nyc/kip/riz/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X