Investor Tiongkok Lirik Investasi Ratusan Triliun di Kaltim

- Jumat, 30 April 2021 | 14:40 WIB
Kepala Perwakilan CNTIC diIndonesia Luo Yi berkunjung ke Bappeda Kaltim. Kedatangannya untuk mengetahui potensi investasi Kaltim.
Kepala Perwakilan CNTIC diIndonesia Luo Yi berkunjung ke Bappeda Kaltim. Kedatangannya untuk mengetahui potensi investasi Kaltim.

BALIKPAPAN–Potensi Kaltim kembali dilirik investor Tiongkok. China National Technical Import and Export Corporation (CNTIC) tertarik untuk menanamkan modalnya di Benua Etam. Keinginan itu, juga tak lepas dari rencana pemindahan ibu kota negara (IKN) ke provinsi ini yang membutuhkan keandalan infrastruktur dan energi.

Pertemuan investor dengan pemprov dilaksanakan pada Rabu (28/4) di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim. Sehari sebelumnya (27/4), perwakilan CNTIC di Indonesia Luo Yi didampingi Direktur PT Naga Bhuana Harmaji, bertemu dengan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi di Ruang Rapat Tepian 1, Kegubernuran Kaltim, di Samarinda.

Kepala Bappeda Kaltim HM Aswin menjabarkan, CNTIC mencari informasi potensi investasi proyek strategis di Kaltim. Seperti pembangkit listrik. Namun tak menutup kemungkinan, sambung dia, CNTIC juga tertarik berinvestasi di sektor infrastruktur. Seperti pembangunan Jalan Tol Samarinda-Bontang sepanjang 94 kilometer yang membutuhkan dana Rp 12,1 triliun. Proyek lainnya, pembangunan Kilang Minyak Bontang dengan kebutuhan sekira Rp 197,59 triliun.

Selanjutnya, Jembatan Tol Balikpapan-Penajam sepanjang 7,6 kilometer yang membutuhkan biaya sekira Rp 16,5 triliun. Selain itu, Pengembangan Pelabuhan Terminal Peti Kemas Kariangau di Balikpapan. 

“Itu kira-kira potensi di Kaltim untuk investasi dan konstruksinya. Jadi, Pak Gubernur (Gubernur Kaltim Isran Noor) merencanakan itu saat kami ingin berkunjung ke Tiongkok. Tapi tidak jadi, karena ada pandemi Covid-19,” ungkapnya. Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim Ujang Rachmad menambahkan, potensi investasi kelistrikan di sektor energi baru terbarukan (EBT) di antaranya minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO).

Saat ini, terang dia, rata-rata produksi CPO Kaltim menembus angka 8 juta ton. Karena itu, Kaltim saat ini memerlukan industri hilir CPO untuk meningkatkan nilai tambah produk. “Investasi yang akan menarik, justru pada areal-areal tersebut. Dan ini juga pasti sejalan dengan strategi Pemprov Kaltim yang akan melakukan diversifikasi energi, kemudian mentransformasi ekonominya,” terang dia.

Di samping itu, pengembangan EBT dengan membangun CPO untuk biodiesel dan biomassa lainnya dari hasil perkebunan memiliki fungsi lain. Yaitu dapat digunakan sebagai bahan baku pembangkit listrik. “Jadi banyak potensi yang tersedia. Dalam konteks mengembangkan EBT yang berasal dari biomassa hasil perkebunan,” kata Ujang. Dengan demikian, dia menyarankan investasi yang bisa digarap adalah dengan membangun infrastruktur hilirisasi CPO.

Ujang menyampaikan, pihaknya menyarankan agar investor sebaiknya tidak melirik industri perkebunan. Mengingat, lahan perkebunan di Kaltim yang semakin terbatas. “Karena lahannya sudah habis. Jadi lebih baik menyentuh ke areal hilirnya saja. Sesuai dengan tujuan Pemprov Kaltim,” pungkasnya. (kip/riz/k8)

 

Proyek Strategis di Kaltim yang Dilirik Investor 

Rencana Proyek Kebutuhan Dana

 

Jalan Tol Samarinda-Bontang sepanjang 94 kilometer. Rp 12,1 triliun

Pembangunan Kilang Minyak Bontang. Rp 197,59 triliun.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X