JAKARTA- Pasca penggeledahan ruang kerja dan rumah dinas Wakil Ketua DPR Azis Syamsudin, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan penyidik yang turun tangan dalam upaya paksa itu telah menemukan sejumlah barang bukti. Kasus yang ditangani Lembaga Antirasuh dan menyeret nama Azis tidak lain berkaitan dengan dugaan tindak pidana korupsi dalam bentuk suap atas tersangka AKP Stepanus Robin Pattuju.
Perwira menengah Polri itu merupakan penyidik KPK yang menangani perkara Wali Kota Tanjung Balai M. Syahrial. "Dalam proses penggeledahan, ditemukan dan diamankan bukti-bukti," ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara KPK Bidang Penindakan Ali Fikri kepada awak media kemarin (29/4). Di antara barang bukti yang diamankan oleh penyidik KPK, terdapat berbagai dokumen dan sejumlah barang yang terkait dengan perakara tersebut.
Ali memastikan bahwa seluruh bukti yang sudah dikumpulkan itu akan langsung dianalisa, didalami, serta diverifikasi oleh penyidik. "Untuk segera diajukan penyitaan sebagai bagian dalam berkas perkara dimaksud," imbuhnya. Selain ruang kerja dan rumah Azis, KPK juga menggeledah dua tempat lainnya pada Rabu (28/4). "Dua lokasi lainnya adalah apartemen dari pihak-pihak yang terkait dengan perkara itu," tambah dia.
Terhadap perkara yang menyeret Azis, Majelis Kehormatan Dewan (MKD) DPR menyatakan telah mendampingi proses penggeledahan dan akan melakukan hal serupa untuk proses pemeriksaan. Namun demikian, sampai kemarin Partai Golkar tak banyak berkomentar terkait hal tersebut. Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menolak menanggapi secara gamblang dugaan keterlibatan Azis dalam kasus yang ditangani KPK tersebut.
Airlangga berusaha menghindar ketika awak media menanyakan sikap Golkar dalam kasus Azis seusai pertemuan dengan PKS Kamis malam. "Nanti ada waktunya, nanti ada waktunya," katanya singkat setelah kejar-kejaran dengan awak media. Dia langsung masuk ke mobil setelah mendampingi Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan rombongan PKS ke mobil masing-masing.
Serupa dengan sikap Airlangga, Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk Friedrich Paulus juga enggan menyampaikan sikap partai. Dia malah langsung bertolak ke elevator dan menyatakan sedang ada pekerjaan menunggu. Sebelumnya, ruang kerja Azis di Gedung Nusantara III Kompleks DPR Senayan digeledah oleh KPK pada Rabu sore (28/4). Penggeledahan berlangsung mulai pukul 17.00 dan penyidik mengamankan sejumlah koper berisi barang bukti sejak pukul 19.30. (deb/syn)