BALIKPAPAN–Tanda-tanda Tol Balikpapan-Samarinda akan tersambung seluruhnya dalam waktu dekat masih samar. Khususnya Seksi 1 yang memiliki panjang 22,03 kilometer. Jalan bebas hambatan itu menghubungkan Karang Joang, Balikpapan Utara dengan Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar).
“Seksi 5 bisa (selesai akhir bulan ini). Kalau Seksi 1 sepertinya belum. Karena hasil audit BPKP belum ada,” tutur Pelaksana Tugas Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim Dedy Mandarsyah kepada Kaltim Post. Pada Seksi 1, Dedy menyebut masih ada empat titik yang perlu perbaikan karena longsor. Berdasarkan informasi yang diterimanya dari Dinas PUPR-Pera Kaltim, perbaikan tersebut masih menanti audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan atau BPKP terlebih dulu. Sampai saat ini, audit masih proses.
“Untuk progresnya silakan koordinasi dengan pihak (DPUPR-Pera) provinsi. Sebab, sampai saat ini, kami belum terima hasil audit BPKP,” terang Dedy yang juga menjabat kepala Bidang Preservasi BBPJN Kaltim. Sementara Seksi 5 yang menghubungkan Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur, dengan Karang Joang, Balikpapan Utara, sepanjang 11,09 kilometer, ditargetkan rampung akhir April ini. Sejak tahun lalu, proyek yang dibiayai dengan skema tahun jamak atau multiyears contract, beberapa kali molor dari target penyelesaian.
Pembangunannya dikerjakan PT Wijaya Karya. Dedy melanjutkan, pada Seksi 5 juga masih memerlukan perbaikan. Terutama di Km 2+700. Namun, dia optimistis perbaikan tuntas akhir bulan ini. Seksi 5 Tol Balsam dibangun menggunakan APBN dan pinjaman Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) sebesar Rp 720 miliar. “Targetnya selesai akhir April 2021,” katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas PUPR-Pera Kaltim Irhamsyah mengungkapkan, pihaknya juga masih menunggu hasil audit BPKP. “Mungkin sudah selesai. Tapi masih perlu pembahasan dengan tim audit. Semoga cepat selesai,” katanya kemarin.
Seksi I Tol Balsam terbagi dalam lima segmen. Ruas tol tersebut dibiayai melalui dua sumber pembiayaan. Yakni, APBD Kaltim sebesar Rp 1,5 triliun dan APBN sebesar Rp 271 miliar. Proyek ini dikerjakan lima kontraktor berbeda. Pada Segmen 1 oleh PT Wijaya Karya, Segmen 2 oleh PT Bangun Cipta Kontraktor, Segmen 3 dikerjakan PT Adhi Karya, Segmen 4 digarap PT Hutama Karya, dan Segmen 5 oleh PT Waskita Karya.
Pria yang akrab disapa Iing itu mengungkapkan, mengenai pembahasan dengan tim audit BPKP diupayakan akan dilaksanakan sebelum Lebaran nanti. “Insyaallah sebelum Lebaran, sudah ada hasilnya. Mudahan minggu ini sudah ada,” tuturnya. Menurut pengamatannya, progres terakhir Seksi 1 Tol Balsam sedang dilakukan perbaikan-perbaikan. Termasuk pembersihan karena banyak rumput liar tumbuh di sekitar ruas Gerbang Tol Karang Joang tersebut. “Mudah-mudahan sebelum peresmian sudah bisa difungsikan semua,” ungkapnya.
Untuk diketahui, dua ruas Tol Balsam ini sebelumnya ditargetkan rampung sepenuhnya akhir bulan ini. Sehingga bisa terintegrasi dengan Seksi 2, Seksi 3, dan Seksi 4 yang lebih dulu difungsikan pada Desember 2019. Sebulan lalu, Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono menyampaikan, jika BPKP melakukan audit akuntabilitas dan audit verifikasi terhadap ruas tol tersebut. Audit itu untuk keperluan pelaksanaan cut off atau penghentian proyek. “Selesai diaudit BPKP baru diteruskan oleh BUJT (Badan Usaha Jalan Tol, yakni PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS) yang sekarang,” katanya pada rapat kerja dengan Komisi V DPR, 17 Maret 2021. (kip/riz/k8)
