Kapok Goreng Sambal, Salat Tarawih Mesti Reservasi Online

- Kamis, 29 April 2021 | 14:48 WIB
Riki Herliansyah bersama Ann Gebbie di Edinburgh Skotlandia. Kedua kini tinggal serumah. Sambil kuliah, Rikijuga merawat Ann.
Riki Herliansyah bersama Ann Gebbie di Edinburgh Skotlandia. Kedua kini tinggal serumah. Sambil kuliah, Rikijuga merawat Ann.

Toleransi di Edinburgh, Skotlandia begitu terasa. Sebagai minoritas, Riki Herliansyah diperlakukan baik. Tiada rasisme, membuatnya nyaman menjalani ibadah puasa hingga 18 jam.

 

ULIL MUAWANAH, Balikpapan

 

IKAN penyet, sayur bening, sup buah, dan amparan tatak. Itulah menu buka puasa Riki di hari pertama Ramadan, 13 April lalu. Makanan itu dia masak sendiri. Mengandalkan resep yang didapat dari internet serta panduan memasak lewat YouTube. Meski bukan tahun pertamanya menjalani Ramadan di luar negeri, Rika tetap saja rindu hidangan khas Nusantara. Menyiapkan sendiri menu berbuka, diakui Riki cukup ribet. Namun, hobinya memasak membuatnya antusias mencoba hal-hal baru.

Terlebih perlengkapan dapur di tempat tinggalnya sangat lengkap. Selama menjalani ibadah puasa di Skotlandia, dirinya terbiasa memasak sendiri. Mulai masakan sederhana hingga yang menurutnya ribet. Dia tidak pernah ketinggalan makan nasi. Menurutnya, masakan itu adalah menu wajib di meja makan. “Masak sendiri, dimakan sendiri. Saya sering sekali mencoba masakan kampung. Maklum lidahnya sangat Kalimantan. Saya sempat buat amparan tatak pisang, meskipun sedikit asin tapi enak,” tutur pria kelahiran Long Iram, Kutai Barat, 17 Desember 1992 ini. Kudapan lain favorit Riki saat berbuka adalah gorengan.

Menurutnya, hobinya memasak tak lepas dari bahan dan bumbu yang mudah ditemukan di Edinburgh. Salah satu toko Asia di Edinburgh, menjual kebutuhan bumbu dapur lengkap. Di antaranya, mi instan, tempe, tahu, kacang hijau, hingga ketan hitam. Jadi, dia tidak kebingungan ketika ingin memasak makanan Indonesia. Padahal, berbagai restoran menawarkan hidangan halal. Tidak sulit menemukannya di Edinburgh. Ditambah, ada warga negara Indonesia yang menjual hidangan Nusantara, seperti ayam bakar, rendang, satai, hingga bubur sumsum.

“Lebih murah masak sendiri, makanya kalau disini (Edinburgh) jadi auto chef,” tuturnya. Riki mengungkapkan, Skotlandia dikenal sebagai salah satu negara dengan durasi puasa Ramadan terlama di dunia. Dia tidak makan dan minum sekitar 18 jam. Saat ini, sambung dia, di Edinburgh sedang musim semi. Temperatur udaranya antara 5-15 derajat Celcius. Sekalipun tengah musim semi, dia masih bisa melihat salju. Cuaca cukup dingin ditambah kondisi berangin.

Riki pertama datang ke Edinburgh pada 2019. Sudah dua tahun terakhir dia tidak mudik. Dosen program studi matematika di Institut Teknologi Kalimantan (ITK) ini tengah mengejar gelar PhD di University of Edinburgh. Ia mendapat beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Studi S-3-nya ini akan ditempuh sekitar 3-4 tahun. Kegiatan sehari-harinya adalah melakukan riset dan mengajar sebagai tutor yang dilakukan secara daring. Selama menjalani Ramadan, Riki mengatakan, tidak ada suara azan sebagai penanda waktu berbuka.

Jadi, pria berkacamata ini hanya mengandalkan alarm. Sejauh ini, Riki menyebut puasa Ramadan tahun lalu masih lebih berat. Karena dalam suasana pandemi. Sekarang, masjid Edinburgh diperbolehkan buka untuk melaksanakan salat lima waktu, Tarawih, serta kegiatan keagamaan lainnya. Hanya, kapasitasnya masih dibatasi. Jadi, jamaah diharuskan reservasi online untuk mendapatkan slot. Satu slot, terang dia, diisi 20–30 orang. “Secara umum tidak banyak yang berubah dari tahun lalu. Yang berbeda mungkin adalah lingkungan tempat tinggal. Tahun lalu saya masih tinggal bersama keluarga Indonesia, sehingga menu untuk berbuka puasa dan sahur biasanya sudah disiapkan. Kalau sekarang kan beda,” tuturnya.

Sejak September 2020, ia pindah dan tinggal bersama warga lokal. Namanya Ann Gebbie. Orang Inggris tulen. Usianya sudah 84 tahun. Meski memiliki keterbatasan fisik (tunanetra), Ann menurut Riki sangat ramah. Riki suka menemani Ann ke dokter gigi, maupun saat menerima vaksin beberapa waktu lalu. Dia dan Ann sering berbincang banyak hal di pagi hari. Sembari menemani Ann sarapan di meja makan. Ann tak jarang juga bergurau ketika Riki pergi ke dapur saat pagi atau siang.

“Kalau saya ke dapur, kadang iseng nanya sambil bercanda. Riki mau makan, belum waktunya kan?” kata Riki. Pertanyaan itu dijawab disusul tawa yang pecah di antara keduanya. Ann sebenarnya tahu Riki tengah menjalani puasa. “Menyenangkan bisa berbagi pengalaman puasa bersama orang lokal seperti Ann. Tapi ini juga memberikan tantangan tersendiri bagi saya,” ungkapnya.

Lantaran segan membangunkan Ann yang sudah lanjut usia, Riki memilih tidak bangun sahur, sehingga ia berbuka puasa sekalian sahur. Saat memasak di dapur, bau masakan yang dibuat tidak tajam. Karena Ann sensitif terhadap aroma tertentu. Pernah suatu hari, Riki menggoreng sambal terus. Ann lalu bersin-bersin. Ann pun bertanya ke Riki masakan apa yang dia buat karena aromanya pedas. “Di situ saya merasa bersalah, sejak saat itu saya enggak pernah goreng sambal lagi,” ucapnya.

Hal lain yang dirasakan ialah perubahan jam tidur. Waktu salat Subuh di Edinburgh lebih awal. Umumnya salat Subuh dilakukan jam 3 pagi, tetapi bisa lebih awal hingga pukul 01.00 dini hari. Sementara untuk salat Magrib, saat ini dilaksanakan pukul 20.36 waktu setempat. Jelang akhir Ramadan, akan lebih larut lagi hingga pukul 21.00 waktu Edinburgh. Lokasi tempat tinggal Riki sekarang cukup jauh dari Central Mosque, masjid di kompleks kampus yang menjadi andalannya kala ingin beribadah. Salat Tarawih berlangsung jelang tengah malam dan baru selesai di atas jam 12 malam lewat. Ditambah cuaca dingin, dia pun memilih beribadah di rumah.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X