LAS VEGAS- Satu per satu informasi terkait duel unifikasi gelar kelas berat antara Tyson Fury dan Anthony Joshua bocor. Terbaru, ESPN kemarin (27/4) melaporkan bahwa duel bertajuk The Battle of Britain itu akan memecahkan rekor site fee tertinggi dalam sejarah tinju.
Pertarungan yang memperebutkan sabuk juara dunia kelas berat di empat badan tinju paling bergengsi (WBC, WBA, WBO, dan IBF) tersebut rencananya dilangsungkan di Arab Saudi.
Nah, site fee merupakan uang yang harus dikeluarkan suatu pihak agar bisa menjadi host pertandingan. Dalam hal pertarungan tinju kelas berat bergengsi itu, ESPN menyebutkan bahwa tawaran pihak Arab Saudi sudah masuk dan begitu menggiurkan. Nilainya fantastis mencapai lebih dari USD 150 juta (Rp 2,1 triliun).
Pihak Fury maupun Joshua dikabarkan sudah sepakat dengan tawaran yang datang dari negara Timur Tengah tersebut. Nanti kedua pihak diproyeksikan masing-masing mendapat jatah USD 75 juta (Rp 1,088 triliun). ”Meski begitu, sampai saat ini belum ada dokumen yang ditandatangani,” kata salah seorang sumber internal petinju kepada ESPN.
Eddie Hearn, promotor Joshua, membenarkan hal tersebut. Namun, menurut dia, tanda tangan tinggal menunggu waktu karena semuanya sudah sepakat. Proyeksi duel bakal dilaksanakan di antara tiga hari. Yakni, 24 Juli, 31 Juli, atau 7 Agustus di Jeddah. ”Tinggal penyelesaian berkas akhir yang sedang diselesaikan tim legal,” ucap Hearn dilansir ESPN.
Fury dan Joshua sebenarnya lebih ingin tarung di negara mereka, yakni Inggris. Lokasi paling ideal adalah Stadion Wembley, London, yang bisa menampung puluhan ribu fans. Namun, dengan kondisi pandemi Covid-19 yang belum usai, hal tersebut mustahil bisa terwujud.
Melihat kondisi itu, tawaran yang datang dari Arab Saudi dengan nominal fantastis begitu menggiurkan dan sulit ditolak. Apalagi, Arab Saudi menjamin duel dibatasi 20 ribu penonton secara langsung di arena indoor. (irr/c12/dra)