Ajang pencarian bakat Indonesian Idol Special Season mencapai babak akhir. Rimar Callista berhasil menyabet juara Indonesian Idol musim kesebelas. Menempatkan rivalnya, Mark Ankatama, pada posisi runner-up. Kemenangannya diumumkan di akhir acara Result and Super Reunion Indonesian Idol Special Season dini hari kemarin (27/4).
Di pembuka acara, Rimar tampil bersama Mark menyanyikan lagu Champion milik band legendaris Queen. Untuk penampilan solo, gadis kelahiran Jakarta, 24 tahun silam, itu menyanyikan lagu Vision of Love yang dipopulerkan Mariah Carey.
Penonton dibuat terpukau dengan penampilan Rimar malam itu. Lima juri, yaitu Ari Lasso, Judika, Anang Hermansyah, Rossa, dan Maia Estianti, mengakui hal tersebut dan mengekspresikannya dengan melakukan standing ovation untuk Rimar.
Bahkan, Maia sampai naik ke atas meja karena tak kuasa menahan kekagumannya pada kontestan asal Tangerang Selatan itu. ”Baru punya penyanyi yang solo full banget, itu Rimar dari semua season,” katanya.
Judika menyampaikan komentar serupa. Menurut dia, Rimar tampil sangat maksimal dan berhasil menyanyikan lagu orang lain dengan versi sendiri yang khas. ”Hilang Mariah Carey-nya, ini cara Rimar dan internasional banget,” ucap dia.
Saat konferensi pers, Rimar mengaku bersyukur bisa berada pada posisi sekarang. Pasalnya, dia pernah hampir tersingkir pada babak spektakuler show top 14 ketika menyanyikan lagu Firasat. Beruntung, dia diselamatkan wild card dari Judika.
Dia menyatakan, perjuangannya di Indonesian Idol tidaklah mudah. Harus berpisah lama dari keluarga. Apalagi, bernyanyi tanpa ada penonton di studio. Bagi dia, itu merupakan kesulitan tersendiri. ”Tapi, itu proses yang bikin aku di sini jadi nggak grogi lagi karena terus belajar agar bisa memberikan yang terbaik,” tutur Rimar.
Rimar kini siap dan tak sabar mewarnai industri musik tanah air dengan vokalnya yang khas. Menurut dia, lima bulan menjalani karantina sudah cukup memberinya bekal sebagai seorang idola baru.
”Aku di sini belajar vokal, ngerasain action di panggung, ngelihat kamera, dan disorot lighting yang luar biasa. Jadi, aku rasa itu bekal untuk bisa masuk ke industri musik,” tutur mahasiswi Trisakti itu.
Sebelum dinobatkan sebagai pemenang, Ari mengatakan bahwa selama ini penampilan Rimar selalu lebih baik dari yang sebelum-sebelumnya. Selain karena memiliki basic teknik vokal yang mumpuni, Rimar juga bisa mengendalikan emosi saat bernyayi. ”Diakui memang Rimar itu paling stabil dan progresnya luar biasa,” kata pelantun lagu Hampa tersebut.
Kiprah Rimar di dunia tarik suara memang tak bisa diremehkan. Sebelumnya, dia pernah mewakili Indonesia di ajang ASEAN Be Our Rock & Pop Soul Music Competition di Vietnam. Pada 2016, Rimar pernah menjadi salah satu peserta The Voice Indonesia, tetapi tidak berhasil bertahan sampai akhir. Tiga tahun setelahnya, dia juga pernah berduet dengan penyanyi Kazakhstan, Dimash Kudaibergen, di Rusia. (shf/c6/ayi)
