Penguatan infrastruktur penunjang di perbatasan sangat penting. Termasuk pembangunan bandara. Untuk mempercepat mobilisasi barang dan orang.
JAKARTA–Upaya jemput bola dan lobi-lobi di pusat terus digencarkan Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan Geh. Di Senayan, gedung DPR RI, bupati beserta rombongan menyambangi anggota Komisi I dari Fraksi Gerindra Sugiono dan anggota Komisi V, H Amdi Iwan Darmawan Aras. Hadir pula Wakil Ketua Komisi IV Budisatrio Djiwandono.
Dalam kesempatan tersebut, orang nomor satu di Pemkab Mahakam Ulu itu menyampaikan berbagai aspirasi warga Mahulu. Terkait pengembangan telekomunikasi dan seputar isu pertahanan di daerah perbatasan. Diskusi berlangsung di ruang Fraksi Partai Gerindra di lantai 17 Gedung Nusantara I, Selasa (20/4).
Turut hadir mendampingi bupati Ketua DPRD Mahulu Novita Bulan, Sekretaris Kabupaten Mahulu Stephanus Madang, Kepala Dinas Perhubungan Toni Imang, Kepala Bagian Humas dan Protokol Yosef Sangiang, dan sejumlah perwakilan organisasi perangkat daerah lainnya.
Dalam diskusi itu, bupati menyampaikan, Mahulu sebagai daerah yang baru saja terbentuk kurang dari 8 tahun lalu membutuhkan dukungan percepatan pembangunan dari berbagai pihak.
"Mulai infrastruktur penghubung sampai pengembangan telekomunikasi yang terkadang sulit," ujar bupati definitif pertama di Mahulu itu.
Bupati menyampaikan secara tata ruang, Mahulu berada di kawasan strategis nasional. Ini dibuktikan dengan diterapkanya dua kecamatan yakni di Long Pahangai dan Long Apari sebagai kawasan strategis nasional berbatasan dengan Malaysia.
Sebab itu, perlu dukungan pemerintah pusat untuk segera membantu membangun bandara baru untuk memperkuat aspek pertahanan dan keamanan negara. "Kami harap usulan pembangunan bandara bisa dimulai pada 2023," harap Boni, sapaan akrab bupati.
Sebagai kabupaten paling selatan di Kaltim yang berbatasan langsung dengan Malaysia, perlu dukungan pemerintah pusat untuk merealisasikan pendirian Bandara Ujoh Bilang. Kehadiran bandara ini diharapkan mempercepat mobilisasi barang dan orang ke Mahulu.
Sekretaris Kabupaten Mahulu Stephanus Madang menambahkan, soal pentingnya penguatan infrastruktur penunjang di perbatasan. Salah satunya perlunya peningkatan infrastruktur penunjang bagi prajurit TNI yang menjaga perbatasan.
"Kondisi rekan-rekan TNI yang bertugas menjaga perbatasan tidak memiliki barak dan markas tetap. Mereka terpaksa tinggal di rumah warga," ujar Madang.
Kepada anggota Komisi I DPR Sugiono, Madang menyampaikan harapan warga Mahulu agar bisa sepenuhnya menikmati akses telekomunikasi khususnya internet di 50 kampung. Apalagi, selama pandemi Covid-19, banyak aktivitas termasuk belajar mengajar harus dilakukan secara daring.