Seni Merawat Anggrek, Kenali Karakteristik

- Selasa, 27 April 2021 | 16:39 WIB
TANTANGAN: Memelihara anggrek tidak sekadar berhenti saat bunganya tumbuh. Tapi proses perawatannya. RAMA
TANTANGAN: Memelihara anggrek tidak sekadar berhenti saat bunganya tumbuh. Tapi proses perawatannya. RAMA

BAGI Srie Utami, kesenangan merawat anggrek bukan saat bunganya tumbuh mekar. Melainkan proses bagaimana mengenali karakteristik aneka jenis anggrek yang dia tanam. Dia menyebut mulai gemar memelihara anggrek sejak awal 2000. Kini ada 15 jenis anggrek di rumahnya.

“Satu jenis anggrek itu bisa macam-macam lagi. Ada banyak itu. Saya punya satu rumah yang khusus saya jadikan rumah anggrek. Dulu ya memang hobi, semakin ke sini bisa jadi income,” tutur perempuan kelahiran 1954 itu.

Menyukai anggrek karena tantangannya. Merawat sejak masih baby atau kecil hingga tumbuh besar dan berbunga. Dia juga memiliki anggrek bulan raksasa (Phalaenopsis gigantean).

Dijelaskan jika jenis anggrek tersebut masih asli dan tumbuh di pedalaman hutan. Sudah jarang ditemukan dan diyakini sebagai anggrek phalaneopsis spesies terbesar. Digolongkan pula sebagai anggrek langka.

“Menurut sejarah anggrek ini pertama kali diambil dari Pulau Kalimantan pada 1896–1897. Saya beli ini ada yang Rp 6–8 juta, saya punya tiga ini,” ujar Srie dari Perhimpunan Anggrek Indonesia Kalimantan Timur sambil menunjuk tanaman yang dimaksud.

Srie menyebut, jenis anggrek yang paling digemari sejauh ini anggrek bulan. Sebab, kecantikan bunganya. Namun bagi pencinta atau kolektor, mereka akan memburu jenis yang unik dengan berbagai karakteristik cara penanaman.

Selain stan bunga dan tanaman hias, ada terrarium. Merupakan replikasi mini ekosistem terdiri dari elemen tanaman, mikroorganisme, dan mineral yang diletakkan pada wadah kaca transparan.

Rabiyatun atau karib disapa Obie menyebut, terrarium adalah opsi bagi pencinta tanaman namun keterbatasan karena lahan sempit. Selain dekorasi, dia menyebut jika manfaat membuat terrarium baik untuk kesehatan.

“Soalnya ini melatih kesabaran. Bagaimana menyusun berbagai objek tanamannya. Menyesuaikan wadah misal ingin stoples atau wadah kaca seperti apa. Variasi harga tergantung request, mulai Rp 250 hingga sesuai keinginan,” bebernya.

Meski baru ia geluti sejak 2020, Obie mengatakan jika cukup banyak yang antusias untuk belajar membuat terrarium. Sebab, dia juga membuka kelas, mulai usia 7 tahun hingga dewasa. (rdm/ndu/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X