Yurigarins “Tiba” dengan Esensi Kelahiran Manusia

- Senin, 26 April 2021 | 16:16 WIB
TERUS BERKARYA: Yurigarins jadi salah satu dari sekian banyak band Balikpapan yang terus menancapkan eksistensinya di dunia musik. Bahkan, dalam waktu yang tidak lama, bakal meluncurkan album perdananya dengan variasi aransemen.
TERUS BERKARYA: Yurigarins jadi salah satu dari sekian banyak band Balikpapan yang terus menancapkan eksistensinya di dunia musik. Bahkan, dalam waktu yang tidak lama, bakal meluncurkan album perdananya dengan variasi aransemen.

Genre musik adalah identitas sebuah grup. Begitu pula dengan lagu yang dilahirkan. Yurigarins, salah satu band lokal asal Balikpapan, kembali berbicara tentang esensi kehidupan di single ketiganya yang berjudul Tiba.

 

RESMI terbentuk sejak 2018, band yang beranggotakan lima orang itu turut mewarnai permusikan di Kota Minyak. Mengambil genre musik alternative/pop rock, kelompok yang menamai diri mereka Yurigarins itu telah sampai di single ketiga mereka.

Asykari Alim, Rizky Andrew, Faisal Juntak, Aldi Irianta dan Fauzi Zalmi, sebelumnya telah melepas single berjudul Rahasia dan Senyawa Bernyawa.

Tiba, ditulis oleh sang basis Rizky Andrew, menceritakan tentang esensi kelahiran manusia. Bagaimana manusia tercipta sebagai makhluk paling sempurna di antara makhluk lain. Yang diambil dari dua sudut pandang, yakni si janin dan orangtua. Sedangkan music videonya mengusung konsep full band di sebuah gedung, digarap apik oleh Azhari Noris.

Mengulik sedikit informasi, Yurigarins diambil dari nama seorang pilot dan kosmonot asal Uni Soviet, Yuri Alekseyevich Gagarin. Manusia pertama yang terbang ke luar angkasa dengan waktu tempuh 108 menit. Serta, menerima banyak penghargaan, salah satunya Hero of The Soviet Union. Nama Yuri Gagarin itu yang kemudian digunakan Yurigarins.

“Kami sangat respect kepadanya, sangat terinspirasi dengan pencapaiannya sebagai manusia yang berdedikasi terhadap negaranya dan dunia astronomi,” begitu kata sang vokalis Asykari Alim.

Seperti halnya prestasi sang kosmonot, Alim menuturkan, musik mereka akan mengalami hal serupa. Di mana nantinya bisa menjelajahi belantika musik nasional.

Masa pandemi, diakuinya menjadi hambatan tersendiri. Dengan tidak adanya event yang terselenggara. Untuk mempertahankan eksistensinya, kelimanya berusaha untuk selalu produktif dari segi karya, potensi dan keterampilan.

Yurigarins kini mulai mendalami teknik instrumen yang lebih serius dan belajar memahami manajemen waktu dan tim. Sebab, di era musik modern, mereka dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif.

Bagi pria yang hobi musik sejak duduk di bangku sekolah itu, permusikan di Balikpapan sudah mulai pesat. Banyak genre baru bermunculan, yang genre lama banyak yang kembali eksis.

Karena itu, untuk berkiprah secara nasional, banyak band lokal yang cukup berpotensi. Asalkan tetap konsisten berkarya dan giat melakukan promo.

Sementara itu, pertengahan tahun ini, Yurigarins rencananya melahirkan album pertama mereka. Berisi 10 lagu, tema dalam lagu akan saling berkaitan. Dengan aransemen yang variatif, mulai full distorsi sampai yang hanya menggunakan instrumen piano. Tujuannya, agar semua kalangan penikmat genre apapun bisa klop dengan lagu-lagu mereka.

“Harapan besarnya untuk album nanti adalah musik kami bisa diterima dengan baik, dan bermanfaat untuk semua penikmat musik di Indonesia. Semoga ke depan, kami makin solid dan tetap berkarya dengan hati,” tutup Alim. (*/okt/dra/k16)

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X