Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi memberi “lampu hijau” pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) bagi lima sekolah tangguh Covid-19 (STC), Senin (3/5) mendatang.
SAMARINDA–Hal tersebut disampaikan setelah melakukan pemantauan langsung terhadap tiga sekolah dan laporan dari Dinas Pendidikan (Disdik) atas evaluasi sekolah lainnya. Sekolah tersebut yakni TK 3, TK 4, TK Islam Rajwa, SMP 30, dan SMP 23.
Rusmadi mengatakan, pihaknya telah melakukan kunjungan di tiga sekolah pada Senin (26/4), yang hasilnya semua sekolah siap. Sehingga pihaknya memberikan izin bagi STC tahap ketiga. "Hasilnya baik, semua sekolah menyiapkan protokol kesehatan. Sedangkan bagi sekolah yang tidak dikunjungi sudah dipantau dan terhitung layak dibuka tim Disdik," ucapnya di sela kunjungan.
Tidak hanya itu, izin pembukaan sekolah juga berdasarkan evaluasi terhadap sembilan sekolah yang sudah buka pada tahap pertama dan kedua, yang mana hasilnya tidak ada keluhan. Dia menambahkan, disiplin protokol kesehatan dalam pelaksanaan pembelajaran mengacu pada surat keputusan bersama (SKB) empat menteri dapat meminimalisasi dan menekan penyebaran virus Covid-19. "Insyaallah semua berjalan baik," singkatnya.
Sedangkan terkait rencana pembukaan 50 sekolah pada fase kedua yang direncanakan pada Juni mendatang, Rusmadi akan mengkaji lebih lanjut. Pasalnya, dalam pembukaan sekolah fasilitas protokol kesehatan harus betul-betul dilengkapi, sehingga bisa saja jumlah itu disetujui seluruh atau kurang. "Kami tidak main-main, makanya kami langsung melihat kesiapan fisik di lapangan. Ketahuan tidak siap, ya ditunda. Lebih baik lanjut ke daring," singkatnya.
Menanggapi pelaksanaan protokol kesehatan, Kepala Disdik Samarinda Asli Nuryadin mewanti-wanti agar kepala sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) betul-betul memerhatikan panduan pada SKB empat menteri. Seperti pengecekan kesehatan siswa dari rumah, pengecekan suhu saat masuk, fasilitas cuci tangan, jumlah siswa maksimal 50 persen dari kapasitas, pengurangan jam pelajaran hingga peniadaan aktivitas di luar pembelajaran. "Itu terus dipantau. Memang pada pelaksanaan pemantauan ada beberapa kekurangan, dan akan kami ingatkan untuk segera dilengkapi sebelum pelaksanaan PTM dimulai," ucapnya.
Sementara Kepala TK 3 Kelurahan Bukuan Endang Suryaningsih mengaku bahwa izin pelaksanaan PTM dari kepala daerah ini merupakan angin segar yang sudah sejak lama dinantikan murid dan orangtua. Selama ini pembelajaran daring diakui para orangtua kurang maksimal, sehingga dalam survei persetujuan orangtua, hasilnya hampir 100 persen setuju, dari total 60 murid.
"Kami akan mengabarkan kepada orangtua siswa. Termasuk jadwal masuk dan jam pelajaran juga sudah kami sampaikan," singkatnya. (dns/dra/k8)