Harga Bahan Pokok di Balikpapan Cenderung Turun

- Selasa, 27 April 2021 | 14:48 WIB
Dua pekan Ramadan, harga-harga kebutuhan pokok di pasar tergolong stabil. Hanya cabai yang masih terkerek, khususnya di Pasar Klandasan.
Dua pekan Ramadan, harga-harga kebutuhan pokok di pasar tergolong stabil. Hanya cabai yang masih terkerek, khususnya di Pasar Klandasan.

Dua pekan Ramadan, harga-harga kebutuhan pokok di pasar tergolong stabil. Hanya cabai yang masih terkerek, khususnya di Pasar Klandasan.

 

BALIKPAPAN – Harga kebutuhan bahan pokok selama Ramadan dan jelang Idulfitri menjadi perhatian pemerintah daerah. Seperti diketahui, harga bahan pokok biasanya mengalami peningkatan saat hari raya keagamaan. Mengingat permintaan yang tinggi dari masyarakat.

Melihat situasi pasar, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi bersama tim pengendali inflasi daerah (TPID) melakukan sidak pemantauan bahan pokok di Pasar Klandasan, Senin (26/4). Dalam kunjungan tersebut, turut hadir perwakilan Bank Indonesia, Bulog, Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan, dan lainnya.

Berdasarkan pantauan kemarin siang, Rizal mengatakan, bahan pokok dari sisi harga cenderung menurun. Seperti telur dan bawang. Sedangkan harga sayur-mayur masih cukup sedang. “Sekarang kita pantau langsung, harga cenderung menurun dan persediaan cukup baik,” ujarnya.

Walau dia mengakui, harga komoditas tertentu seperti cabai rawit masih ada pedagang yang menjual hingga Rp 80 ribu per kilogram. Padahal cabai rawit di Pasar Pandansari sudah turun hingga Rp 55 ribu per kilogram. Keberadaannya seperti pasar induk, banyak pedagang yang ambil pasokan dari sana.

Rizal menyebutkan, sementara ini situasi pasar masih baik. Pihaknya akan melihat lagi kecenderungan harga dan stok bahan pokok mendekati Lebaran. “Sekarang kondisi dan situasi masih bagus, semoga sampai nanti Idulfitri kenaikan harga tidak begitu tinggi,” ungkapnya.

Begitu pula untuk pemeriksaan timbangan, dia menilai masyarakat juga sudah sadar untuk menjual dagangan sesuai timbangan. Tidak mengurangi timbangan yang bisa merugikan masyarakat. “Kalau dilakukan pengurangan bisa terjadi pelanggaran hukum dan dosa. Alhamdulillah pedagang sudah menyadari,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Darmadi Sudibyo menjelaskan, secara proyeksi uang beredar atau penarikan uang lebih tinggi dari realisasi tahun sebelumnya. “Angkanya Rp 1,68 triliun. Sementara realisasi dari proyeksi tahun lalu Rp 890 miliar,” sebutnya.

Artinya terdapat kenaikan penarikan uang hampir dua kali lipat. Dia menambahkan, tercatat penarikan uang dari bank sebesar 89 persen. “Berarti ada uang beredar di masyarakat sebesar Rp 1,68 triliun untuk belanja menjelang Lebaran. Uang yang beredar meningkat untuk dibelanjakan,” pungkasnya. (gel/ms/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X