Aset Perbankan di Kaltim Masih Meningkat

- Selasa, 27 April 2021 | 14:46 WIB
Serapan dana pihak ketiga perbankan Kaltim sepanjang tahun lalu mencapai Rp105,2 triliun, tumbuh 9,51 persen (yoy).
Serapan dana pihak ketiga perbankan Kaltim sepanjang tahun lalu mencapai Rp105,2 triliun, tumbuh 9,51 persen (yoy).

Kinerja perbankan di Kaltim selama pandemi Covid-19 masih baik. Ini terlihat dari aset perbankan yang tercatat mengalami peningkatan. Disebabkan banyaknya simpanan dana masyarakat di tengah kredit yang menurun.

 

SAMARINDA - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltim Made Yoga Sudharma mengatakan, secara umum aset perbankan di Kaltim menunjukkan peningkatan. Total aset bank per Desember 2020 sebesar Rp 144,5 triliun, meningkat 5,32 persen secara year on year (yoy). Peningkatan ini didorong simpanan dana masyarakat yang tercatat sebesar Rp 105,2 triliun, meningkat 9,51 persen yoy.

“Di satu sisi, penyaluran kredit di Kaltim menunjukkan jika perbankan masih dalam posisi wait and see terkait kondisi pandemi Covid-19,” ujarnya kepada Kaltim Post, Senin (26/4).

Per Desember 2020, total kredit berdasarkan lokasi bank di wilayah Kaltim hanya sebesar Rp 65,9 triliun, menurun 2,21 persen yoy. Jika dilihat berdasarkan lokasi proyek di wilayah Kaltim, penyaluran kredit mencapai Rp 121,2 triliun, menurun 2,95 persen yoy.

Sedangkan berdasarkan golongan debitur, penyaluran kredit sesuai lokasi bank tercatat sebesar Rp 20,89 triliun adalah UMKM dan Rp 45,05 triliun untuk non-UMKM. Sementara sesuai lokasi proyek, kredit kepada UMKM per September 2020 tercatat sebesar Rp 23,68 triliun dan kredit kepada non-UMKM Rp 97,51 triliun.

Untuk jenis penggunaan, perbankan di wilayah Kaltim menyalurkan Rp 41,07 triliun untuk keperluan modal kerja dan investasi. Sedangkan untuk konsumsi, tersalurkan sebesar Rp 24,86 triliun. Penyaluran kredit modal kerja dan investasi mengalami penurunan sebesar Rp 1,47 triliun (6,08 persen) dari posisi Desember 2019 yang tercatat sebesar Rp 42,54 triliun.

Sedangkan kredit konsumsi mengalami penurunan sebesar Rp 22 miliar (0,09 persen) dari posisi Desember 2020 yang tercatat sebesar Rp 24,88 triliun. “Jika dilihat dari sektor ekonomi, peningkatan penyaluran kredit terjadi pada sektor pertanian kehutanan dan untuk pemilikan peralatan rumah tangga lainnya termasuk pinjaman multiguna,” tuturnya.

Berdasarkan lokasi bank, penyaluran kredit pertanian dan kehutanan di wilayah Kaltim tercatat sebesar Rp 5,79 triliun, meningkat 27,52 persen. Sedangkan penyaluran kredit pada sektor untuk pemilikan peralatan rumah tangga lainnya tercatat sebesar Rp 14,92 triliun, meningkat 4,35 persen.

Untuk lokasi proyek yang ada di Kaltim, kredit kepada sektor konstruksi tercatat sebesar Rp 12,99 triliun, meningkat sebesar 23,75 persen yoy. Tingkat non-performing loan (NPL) masih terjaga dalam posisi yang sehat. NPL Gross per Desember 2020 tercatat sebesar 6,04 persen, meningkat dari posisi Desember 2020 yang sebesar 1,14 persen.

“Namun demikian, perbankan telah membentuk pencadangan yang memadai sehingga secara NPL net masih terjaga di posisi 2,06 persen per Desember 2020,” pungkasnya. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB
X