Waspada Kasus Malaria di Tengah Wabah Corona

- Senin, 26 April 2021 | 10:00 WIB

Kasus malaria di Kaltim dinilai masih cukup tinggi. Hal itu menjadi catatan penting bagi pemerintah termasuk rumah sakit. Karena memiliki gejala yang mirip, penanganannya pun mengikuti standar Covid-19. 

 

KALTIM bisa dibilang endemis bagi malaria. Menempatkan Penajam Paser Utara (PPU) sebagai daerah dengan tingkat kasus malaria tertinggi. Data Kaltim Dalam Angka 2020 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim menunjukkan, PPU memiliki 2.055 kasus malaria. Kemudian disusul Kutai Barat (Kubar) dengan 1.270 kasus. Selanjutnya Paser dengan 864 kasus. Secara geografis, letak ketiga kabupaten itu bertetanggaan.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun menempatkan PPU sebagai kabupaten endemis malaria. Pada Hari Malaria Sedunia 2021 yang jatuh hari ini (25/4), Kemenkes membeber data. Kasus malaria masih sulit tereliminasi. Beberapa wilayah bahkan tak berhasil mengeliminasi satu pun kasus malaria, seperti Papua, Maluku, dan Papua Barat.

Dokter Umum Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB) dr Rosman Juliarto Hadipoero menyebut, hingga kini kasus pasien malaria masih dijumpai. Namun, kebanyakan pasien yang datang memiliki riwayat perjalanan ke daerah endemis malaria. “Di RSPB biasanya menangani pasien dari pekerja dari perusahaan-perusahaan yang bekerja di wilayah endemis,” ucapnya.

Pada masa pandemi Covid-19, diakuinya kasus malaria tertutupi dengan peningkatan jumlah pasien virus corona. Dalam penanganannya pun, mereka yang memiliki gejala mirip Covid-19 termasuk malaria, akan menjalani prosedur pemeriksaan sesuai protokol kesehatan Covid-19.

“Jika petugas medis melihat kondisi awal pasien mirip dengan gejala Covid-19, dilakukan pemeriksaan seperti tes antigen atau PCR (polymerase chain reaction),” sebut Rosman.

Pria yang juga menjabat chief Marketing & Development RSUD dr Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan itu menjelaskan, dalam prosesnya diperlukan 3-7 hari untuk memastikan kondisi pasien suspect pasien dengan malaria. Pemeriksaan darah penting untuk memastikan adanya parasit plasmodium akibat gigitan nyamuk itu dalam tubuh pasien. “Begitu dinyatakan ada infeksi, dilakukan pengobatan dengan obat malaria,” tuturnya.

Dalam perkembangannya, pengobatan malaria masih sama dengan sebelumnya. Artinya pasien akan diberikan obat hingga dinyatakan kondisinya membaik. Pengobatan juga dilakukan menyesuaikan tingkat keparahan. Sebab, malaria, sebut dia, memiliki banyak jenis. Antara lain Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, Plasmodium malariae, Plasmodium knowlesi, dan Plasmodium falciparum.

“Dalam kondisi pandemi, jika seorang pasien juga ternyata memiliki malaria, maka pengobatannya dilakukan berjalan bersama-sama,” ungkapnya.

Rosman menegaskan, dalam kondisi pasien positif Covid-19, malaria tidak dikategorikan cormobid. Namun, dilakukan penambahan terapi untuk memulihkan kondisi pasien agar bisa menerima pengobatan kedua infeksi tersebut. Dokter disebutnya akan memutuskan penanganan disesuaikan kondisi pasien. “Isolasi hanya dilakukan ketika pasien benar-benar dinyatakan positif Covid-19,” katanya.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Kaltim Edy Iskandar menyebut, sejumlah wilayah di Kaltim masih melaporkan aktifnya malaria. Sejumlah fasilitas kesehatan dari puskesmas hingga rumah sakit yang berada di kawasan hutan masih mengirimkan pasien mereka untuk dirujuk ke rumah sakit yang ada di kota. “Seperti rumah sakit di Samarinda dan Balikpapan,” kata Edy.

Meski jarang, Edy menyebut sejumlah kasus malaria masih terjadi di wilayah perkotaan seperti Samarinda dan Balikpapan. Namun, berbeda dengan wilayah hutan, kasus malaria di perkotaan disebut dalam kategori ringan.

“Seperti demam tinggi, sakit kepala, berkeringat, menggigil, dan muntah. Gejalanya muncul tenggelam jadi perlu pemeriksaan darah dan laboratorium untuk menentukan malaria dan pengobatannya,” jelasnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X