Perajin Batik Berharap Pameran Ditingkatkan

- Sabtu, 24 April 2021 | 10:45 WIB
pengusaha batik di Kota Minyak juga terdampak pandemi.
pengusaha batik di Kota Minyak juga terdampak pandemi.

BALIKPAPAN – Dampak pandemi Covid-19, bisa dikatakan cukup beragam. Mulai dari memukul sektor-sektor yang bergerak, hingga memengaruhi gaya hidup masyarakat.

Hal ini pun dirasakan oleh beberapa pelaku usaha. Baik di bidang kuliner, maupun dalam hal kerajinan tangan. Termasuk pengusaha batik di Kota Minyak. Faktanya, Kementerian Perindustrian menilai industri kerajinan dan batik merupakan salah satu sektor yang mampu beradaptasi. Serta berinovasi di tengah pandemi Covid-19, hingga masih dapat bertahan.

Sektor ini bahkan dinilai mampu mendukung pemulihan ekonomi nasional (PEN). Khususnya di sektor industri kecil menengah (IKM). Meski sedikit tergoyahkan oleh pandemi, perajin batik berharap perekonomian dapat pulih kembali.

Dikatakan pemilik usaha DNL Dewi Batik Dewi K Priani, pasar batik tulis miliknya cukup banyak diikutkan pada pameran-pameran yang digelar. Karena pameran merupakan salah satu upaya efektif dalam memasarkan produknya.

Dia juga menyebut, omzet selama pameran sebelum pandemi bisa mencapai Rp 20 juta hingga Rp 30 juta dalam seminggu. Sementara, saat ini masih sepi. Yang ada hanya pesanan pribadi, itu pun hanya satu atau dua barang.

“Produksinya sempat berhenti total di awal pandemi Covid-19. Saya sendiri hanya fokus pada penjualan stok,” ujarnya. Lanjut dia, daya beli masyarakat untuk batik cukup menurun dan fokus pada kebutuhan pokok saja. Yang paling utama ialah kebutuhan pangan.

Dirinya yang saat itu mengikuti pameran di Plaza Balikpapan mengaku, awalnya ragu untuk kembali berpartisipasi. Namun, ia harus mengecek sendiri animo masyarakat saat ini.

"Nyatanya, memang masih sepi. Selama lima hari pameran ini baru dapat berapa juta, jauh dibandingkan sebelum pandemi. Harapannya setelah ini, akan banyak digelar pameran-pameran dan bisa kembali ramai," tambahnya. Selama pandemi, kata dia, pesanan paling banyak didapat yakni pada akhir tahun lalu. Dirinya mendapat pesanan 400 pakaian jadi dari batik hand print.

DNL Dewi Batik sendiri menyasar pasar kalangan menengah ke atas. Batik tulis buatannya dibanderol dengan harga mulai dari Rp 500 ribu. (*/okt/ms/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X