Anggaran Perjalanan Dinas Turun 35,6 Persen

- Sabtu, 24 April 2021 | 10:26 WIB
Sri Mulyani
Sri Mulyani

JAKARTA– Hingga Maret lalu, kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) masih mencatatkan defisit. Bahkan, semakin lebar. Pendapatan negara mencapai Rp 378,8 triliun. Sementara itu, belanjanya sebesar Rp 523 triliun. Akibatnya, APBN Maret 2021 defisit sebesar Rp 144,2 triliun atau sekitar 0,82 persen dari produk domestik bruto (PDB).

”Ini menunjukkan bahwa APBN memiliki fungsi countercyclical. APBN bekerja luar biasa keras untuk menarik ekonomi ke zona positif. Dan, kami mengusahakan semua sektor, pelaku usaha, dan masyarakat mendapatkan sentuhan APBN,’’ tutur Menteri Keuangan Sri Mulyani (22/4).

Realisasi belanja negara terdiri atas belanja pemerintah pusat sebesar Rp 350,1 triliun dan transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) sebanyak Rp 173,0 triliun. Realisasi belanja pemerintah pusat tumbuh tinggi karena pertumbuhan belanja kementerian/lembaga (K/L) 41,2 persen (YoY) dan belanja non-K/L 9,9 persen (YoY).

Realisasi belanja barang K/L tumbuh 81,6 persen. Itu setara dengan pengadaan 17,2 juta dosis vaksin, klaim biaya perawatan untuk 99 ribu pasien Covid-19, dan pemberian bantuan kepada 6,6 juta pelaku usaha mikro. Ditambah penyaluran BOS Kementerian Agama (Kemenag) kepada 3,4 juta siswa sekolah swasta, serta pemeliharaan infrastruktur jalan dan jaringan senilai Rp 1,1 triliun.

Yang paling mencolok dari postur APBN Maret lalu adalah turunnya anggaran perjalanan dinas. Penurunan itu mencapai 35,6 persen.

Ani, sapaan Sri Mulyani, menegaskan bahwa APBN memang banting setir. Dengan demikian, manfaat APBN benar-benar optimal. ”Kegiatan-kegiatan birokrasi untuk perjalanan dinas turun tajam. Ini bentuk pemihakan nyata dari APBN yang manfaatnya langsung untuk masyarakat,’’ bebernya.

Dalam kesempatan yang sama, Wamenkeu Suahasil Nazara menambahkan bahwa defisit APBN masih terkendali. Realisasi defisit APBN tersebut mencapai 14,3 persen dari target yang Rp 1.006,4 triliun. ”Ini semua dalam koridor yang bisa kami kontrol dan kami akan pantau terus,’’ tuturnya.

Suahasil menambahkan, pendapatan negara disumbang penerimaan pajak senilai Rp 228,1 triliun. Juga, penerimaan kepabeanan dan cukai yang berkisar Rp 62,3 triliun. Ditambah penerimaan negara bukan pajak (PNBP) senilai Rp 88,1 triliun dan hibah sebesar Rp 300 miliar. Sementara itu, pembiayaan anggaran hingga Maret 2021 tercatat Rp 323,0 triliun. Atau, setara dengan 32,1 persen dari target. Realisasi pembiayaan tersebut tumbuh 282,1 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang senilai Rp 8,1 triliun. (dee/c12/hep)

 

 

 

Postur Realisasi APBN Maret 2021

• Pendapatan negara : Rp 378,8 triliun

• Belanja negara : Rp 523 triliun

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X