Pembuat KRI Nanggala-402 di Jerman Tawarkan Bantuan Teknis dan SAR

- Jumat, 23 April 2021 | 12:08 WIB
KRI Hiu 634 bermanuver di perairan selat bali. sejak di nyatakakan hilang kontaknya KRI Nanggala-402 sebanyak lima KRI disiagakan di Pelabuhan Tanjung Wangi. (Jawa Pos)
KRI Hiu 634 bermanuver di perairan selat bali. sejak di nyatakakan hilang kontaknya KRI Nanggala-402 sebanyak lima KRI disiagakan di Pelabuhan Tanjung Wangi. (Jawa Pos)

 KRI Nanggala-402 dibuat oleh  Howaldtswerke-Deutsche Werft (HDW), yang kemudian diakuisisi oleh  ThyssenKrupp Marine Systems (TKMS) sebagai holding company.

Wartawan JawaPos.com di Berlin berhasil mengontak pihak TKMS pada Kamis (22/4). Head of Communication TKMS Eugen Witte menyatakan, pihaknya sudah mengetahui tentang musibah yang dialami KRI Nanggala-402 di perairan Bali. Karena itulah, dia mewakili TKMS berharap kapal tersebut segera ditemukan, serta awak kapal di dalamnya dalam keadaan selamat.

Tidak hanya itu, pihaknya juga menawarkan bantuan untuk mengatasi musibah tersebut. ’’CEO kami, Dr. Rolf Wirtz menawarkan bantuan yang lengkap dan secepatnya. Para ahli kami mampu dan akan men-support semua masalah teknis berkaitan dengan penemuan KRI Nanggala,’’ jelasnya. ’’Kami saat ini selalu siap jika dibutuhkan.’’ Imbuhnya.

Dia menambahkan, KRI Nanggala yang termasuk dalam HDW Class 209 telah membuktikan kemampuannya di seluruh dunia. Ada lebih dari 60 kapal selam serupa yang telah dibangun dan memperkuat armada kapal selam berbagai negara. ’’Kami melihatnya (KRI Nanggala-402, Red) terakhir ketika sedang diperbaiki di Kiel pada 1989,’’ terang Witte.

Sampai kemarin malam, diketahui Malaysia melalui Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) telah berkomintmen penuh untuk membantu penemuan KRI Nanggala-402 melalui pengiriman MV Mega Bakti

Peralatan SAR yang dimiliki MV Mega Bakti meliputi Distress Submarine Ventilation Depressurrized System, Compressed Air Generation (CAM), Process Control Module (PCM), Submarine Link Module (SLM), GPS Intelligent Buoy (GIB) System – Localisation of Pinger, Intervention Remotely Operated Vehicle (IROV) with LARS operating Depth 650m, ELSS Pod dan 2x 6 men Dive Decompression Chamber (DDC). (jpc)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X