KEMATIAN seorang siswa di Papua beberapa waktu silam malah dijadikan bahan hoax oleh para penghasut. Mereka menyebutkan bahwa remaja itu tewas akibat ulah TNI/Polri.
”Pelanggaran HAM terus terjadi di Kabupaten Puncak, Papua, yang dilakukan oleh TNI/Polri terhadap warga sipil setempat,” tulis akun Facebook Ambiret Yhoman sambil menyertakan sebuah video pendek. Dia menjelaskan bahwa pelajar SMA bernama Ali Mom ditembak pada Kamis, 15 April 2022 (bit.do/DitembakTNIPolri).
Dalam narasi yang diunggah akun tersebut, memang banyak kesalahan ketik. Termasuk menuliskan kejadian pada 2022. Meski begitu, hasutan itu sangat berbahaya karena disertai upaya memutarbalikkan fakta di lapangan.
Video berdurasi 35 detik yang diunggah akun Ambiret Yhoman tersebut memperlihatkan keluarga menangisi kepergian korban. Ratapan kesedihan itu tidak hanya terlihat dari keluarga. Sejumlah warga lain juga tampak memegangi tubuh korban yang masih mengenakan seragam putih abu-abu.
Kabar tersebut sangat berlawanan dengan berita-berita di media mainstream. Berbagai portal berita menyebut korban tewas akibat ulah OPM. Tidak ditembak personel gabungan TNI/Polri. Kanal YouTube Kompas TV pernah mengunggah video serupa dan menyebut korban ditembak kelompok separatis bersenjata. Anda dapat melihatnya di bit.do/DitembakKKB.
Dikisahkan, Ali Mom tewas dengan luka tembak di pelipis kanan tembus ke pelipis kiri. Ada juga luka tembak di punggung kanan bagian belakang yang tembus hingga bahu kanan atas dan mengenai rahang kanan. Kejadian itu berlangsung pada Kamis (15/4) pukul 18.30 WIT.
Menurut kepolisian, peristiwa yang menimpa Ali itu diawali telepon dari seseorang yang belum diketahui. Penelepon meminta pelajar kelas X SMAN 1 Ilaga tersebut mengantarkan rokok dan pinang ke Kampung Uloni. Di kampung itulah, dia ditembak dan kepalanya dibacok. Motor Yamaha Jupiter yang dikendarai korban ikut dibakar. Polisi menegaskan bahwa pelakunya adalah KKB pimpinan Lekagak Talenggen.
Sebby Sambom, juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), menyatakan bahwa Ali ditembak lantaran selama ini mengajak masyarakat sekitar untuk tidak mendukung perjuangan Papua Merdeka. Dia juga mengancam terus menembak mati warga yang dituding bekerja sama dengan aparat. Keterangan tersebut memperjelas bahwa pelaku penembakan bukan aparat TNI/Polri. Anda dapat membacanya di bit.do/DitembakOPM.
FAKTA
Ali Mom, siswa kelas X SMAN 1 Ilaga, meninggal karena ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB).