SAMARINDA–Tim pelaksanaan pengerukan longsor di Jalan Pattimura, Kelurahan Mangkupalas, Kecamatan Samarinda Seberang, terus bekerja hingga Jumat (23/4). Jalur yang ditutup sejak Senin (19/4) lalu, rencananya dibuka besok.
Kepala UPTD Pemeliharaan Infrastruktur Wilayah II Dinas PUPR dan Pera Kaltim Joniansyah mengatakan, pihaknya masih bekerja sampai hari terakhir penutupan, sesuai instruksi wali kota Samarinda. Saat ini alat yang diturunkan yakni tiga ekskavator dan 10 dump truck. Di antaranya, empat unit sewa dan tiga unit bantuan Pemkot Samarinda. "Kami berterima kasih atas bantuan pemkot. Bantuan seperti itu sangat berarti bagi pelaksana di lapangan," ucapnya.
Terkait dengan tanggapan dari beberapa pihak bahwa timnya tidak bekerja maksimal, Joni mengaku tidak masalah, meski kenyataan di lapangan timnya selalu siaga. Setiap hujan, ada personel yang memeriksa. Kemudian, jika longsoran berpotensi menutup jalan, alat yang standby akan dijalankan. "Selama ini tugas kami adalah menjaga minimal satu jalur bisa dilintasi dua arah. Karena tidak bisa sering-sering menutup jalan. Ekonomi masyarakat bisa terganggu. Sambil menunggu hasil tender dan pelaksana pekerjaan fisik untuk penanganan permanen," singkatnya.
Sedangkan menanggapi saran Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim yang menyebut ada dua titik sumber mata air di lereng gunung atau Jalan Dwikora, yang diduga penyebab tanah berjenis lempung berpasir itu terus longsor, dirinya hanya mengucap terima kasih. Namun, penanganan itu tidak bisa dikerjakan karena secara tupoksi kegiatan UPTD Wilayah II adalah penanganan darurat di badan jalan.
"Kalau kami fokus di atas, ditakutkan kondisi badan jalan tidak terpantau. Nanti kami koordinasi dengan bidang Bina Marga, Dinas PUPR dan Pera Kaltim atau pelaksana fisik pembangunan dinding penahan tanah (DPT), setelah ada keputusan pemenang kontrak," ucapnya.
Secara keseluruhan, upaya timnya mengatasi longsoran di Jalan Pattimura sudah maksimal, baik dari peralatan yang diturunkan dan anggaran yang disiapkan. Memang tahun ini pihaknya mendapatkan alokasi Rp 20 miliar untuk penanganan darurat satu tahun anggaran. Namun, itu juga tidak bisa fokus penanganan satu titik. "Kami punya target pekerjaan, kami juga melakukan pemeliharaan beberapa ruas, misalnya jalan poros Muara Badak (Kukar), Stadion Utama Palaran, Jalan Wahid Hasyim, hingga Jalan Teuku Umar. Juga, pemeliharaan beberapa jembatan," ucapnya. (dns/dra/k8)
