SAMARINDA–Peningkatan Jalan Dwikora disebut dapat menjadi opsi sebagai jalur alternatif selagi menunggu penangan longsor di Jalan Pattimura, Kelurahan Mangkupalas, Kecamatan Samarinda Seberang. Namun, sejak mencuat pada Desember 2020, peningkatan jalan tak kunjung berjalan.
Target pengerjaan dengan taksiran biaya Rp 11,3 miliar lewat dana alokasi khusus (DAK) molor jauh. Rencananya, semenisasi dilakukan sepanjang 1,9 kilometer dengan lebar 5 meter. Pengecoran mulai dari simpang Jalan Dwikora sisi Kelurahan Mangkupalas hingga underpass Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) jalur gerbang Tol Palaran.
Tiga bulan setelah opsi tersebut muncul, pekerjaan fisik juga belum berjalan. Bahkan, proses lelang belum dilalui. Badan Jalan Dwikora masih menyempit, rusak, dan terjal. Susah dilalui kendaraan. Terlebih saat hujan mengguyur Kota Tepian.
Dikonfirmasi soal peningkatan Jalan Dwikora, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Samarinda Hero Mardanus menuturkan, berkas pengerjaan sebenarnya telah masuk ke unit layanan pengadaan (ULP). "Tapi belum di-klik (terbit). Kalau sudah biasanya dua minggu kemudian baru bisa dimasukkan lelang lagi," jelasnya.
Terkait lama tidaknya penetapan dokumen pengadaan, bergantung pada banyak tidaknya pengajuan yang masuk. Sebab, selain proyek peningkatan badan Jalan Dwikora, ada proyek lain juga yang masih proses menunggu. "Itu kan giliran. Banyak juga proyek lain. Tapi saya sudah tanyakan pejabat pembuat komitmen (PPK), kalau sudah masuk akan dikabarkan," sebutnya. (*/dad/dra/k8)