Sulit Beri Sanksi Real-Barca

- Jumat, 23 April 2021 | 09:30 WIB

Hingga tadi malam (22/4), European Super League (ESL) atau Liga Super Eropa masih menyisakan dua klub pendiri. Real Madrid dan FC Barcelona masih bertahan setelah Juventus menjadi klub kesepuluh yang mengundurkan diri.

Bahkan, Florentino Perez selaku presiden ESL menyatakan bahwa kompetisi tandingan Liga Champions milik UEFA itu belum mati. ”Proyek ini masih dalam posisi stand by,” ujar Perez yang juga presiden Real itu dalam acara radio El Larguero seperti dilansir Mundo Deportivo.

Menurut Perez, kalaupun ESL tidak berjalan, proyek lain yang mirip bisa saja berjalan. Hal itu terjadi karena klub-klub elite Eropa sejatinya sudah jenuh dengan format kompetisi saat ini. ”Format Liga Champions sudah kuno dan cuma menarik mulai perempat final. Format ini jelas tidak berhasil. Jadi, kami pikir bisa menggagas format yang membuat tim-tim paling penting di Eropa saling berhadapan sejak awal musim,” bebernya.

Kengototan Perez untuk mempertahankan ESL tak pelak bisa membuat mereka disanksi. Seolah mendukung pernyataan anggota Komite Eksekutif UEFA Jesper Moller tentang sanksi untuk klub ESL, Presiden UEFA Aleksander Ceferin membenarkan perihal hukuman tersebut.

Kecuali Barca yang sudah tereliminasi di babak 16 besar, Real masih melaju hingga semifinal. Los Merengues sudah ditunggu Chelsea pada 28 April (Estadio Alfredo Di Stefano, Madrid) dan 6 Mei (Stamford Bridge, London) mendatang. ”Hanya, musim ini sudah berjalan sehingga televisi pemegang hak siar bisa menuntut kami seandainya semifinal tidak berlangsung sesuai rencana,” kata Ceferin kepada stasiun televisi Slovenia 24UR.

”Jadi, kecil kemungkinan pertandingan (semifinal Real melawan Chelsea, Red) tidak dimainkan. Tapi, kemungkinan terbuka untuk musim depan,” imbuh pria asal Slovenia tersebut.

Hari ini (23/4), Ceferin diagendakan melakukan pertemuan dengan Komite Eksekutif UEFA untuk mematangkan persiapan Euro 2020 yang dihelat kurang dari dua bulan lagi. Momen tersebut sekaligus membahas potensi sanksi yang bisa diterima RM.

Namun, Marca menulis, Komite Eksekutif UEFA tidak memiliki kewenangan untuk memberikan sanksi kepada Real. Sebab, yang bertanggung jawab atas sanksi tersebut adalah Komite Disiplin UEFA. Ditambah, tidak ada dasar hukum untuk mengikat Los Merengues dengan sanksi.

Real memang tidak melanggar satu pun pasal dari peraturan kompetisi. Tidak ada artikel yang menyebutkan bahwa ketidaksesuaian membuat atau menyajikan kompetisi paralel bisa kena sanksi. Peraturan Liga Champions untuk triennium 2021–2024 yang disetujui pada Selasa (20/4) pun sama sekali tidak mencantumkan hal tersebut.

Ceferin juga masih berharap bisa berkomunikasi dengan Perez maupun Presiden Barca Joan Laporta untuk mencari solusi ketimbang menjatuhkan sanksi. Khususnya melakukan pertemuan empat mata dengan Laporta. ”Saya kaget Laporta bisa terlibat dalam situasi ini karena saya berbicara 2–3 kali dengannya di masa kampanyenya (pemilihan presiden Barca, Red). Mungkin dia berada dalam tekanan,” tutur Ceferin di laman resmi UEFA. (io/c7/dns)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X