Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor baru-baru ini mengeluarkan pernyataan bahwa dirinya belum sepakat dengan rencana pembelajaran tatap muka (PTM) pada bulan Juli 2021 mendatang.
Hal itu karena tingkat penularan Covid-19 di Kaltim masih tinggi. Orang nomor satu di lingkungan Pemprov Kaltim itu mengaku tak mau ambil risiko. Baginya kesehatan adalah yang utama. Ditemui di Polda Kaltim, Rabu (21/4) sore, Isran Noor kembali mempertegas pernyataan tersebut. Namun, kali ini ia justru memberi sinyal pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah.
“Sekolah masih saya evaluasi dengan pihak terkait. Kalau kondisinya seperti ini mungkin saja di bulan Juli itu akan dilakukan PTM. Karena kecenderungan Kaltim melandai terus kasusnya,” kata Isran kepada wartawan. Ia pun meminta masyarakat agar tetap waspada dan selalu menerapkan protokol kesehatan, agar kasus terus melandai.
“Jangan sampai karena melandai malah jor-joran seperti di India, Eropa atau Brazil. Kita usahakan supaya dengan kondisi nyaman seperti ini. Jadi harus waspada,” ujarnya. Jika kasus kembali meningkat, lanjut Isran, bisa jadi pembelajaran tatap muka kembali ditunda. “Itu kalau kasusnya naik. Setiap hari kita lakukan evaluasi kemungkinan-kemungkinannya,” ungkapnya.
Isran juga menegaskan jika vaksinasi guru yang sudah dilakukan belum bisa jaminan untuk kembali belajar di sekolah. Bisa saja penularan datang dari keluarga guru serta keluarga murid yang belum mendapat vaksin.
“Kita masih mendatangkan vaksin. kemarin sudah datang tiga kontainer besar dan satu kontainer kecil. Sedang diproses di bio farma Bandung,” ucapnya. Disinggung soal rencana Pemkot Balikpapan yang tetap menggelar PTM pada bulan Juli nanti, Isran menyebut hal itu masih sebatas rencana. Artinya belum tentu terealisasi.
“Mungkin rencana Wali Kota Balikpapan secara selektif, di tingkat SD ada 50 persen, persyaratan sekolahnya juga, serta fasilitas,” tandasnya. (Fredy Janu/Kpfm)
