Evaluasi Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah Tangguh, Lima Sekolah Segera Menyusul

- Kamis, 22 April 2021 | 10:31 WIB
Asli Nuryadin
Asli Nuryadin

Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda terus melakukan evaluasi terhadap sekolah-sekolah yang sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM). Sejak Februari lalu, sembilan sekolah dari PAUD, SD, dan SMP yang berstatus sekolah tangguh sudah melaksanakan PTM.

 

SAMARINDA–Rencananya, pada Mei lima sekolah lagi menyusul. Selanjutnya, 50 sekolah lagi tengah dipersiapkan, Juni mendatang. Menyambut pelaksanaan PTM nasional pada Juli, sesuai instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim.

Kepala Disdik Samarinda Asli Nuryadin mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pemantauan terhadap sembilan sekolah yang sudah buka. Termasuk mempersiapkan lima sekolah lagi, yang rencana Mei bisa dibuka. "Kami ingin membuktikan pro-kontra PTM. Bahwa selama protokol kesehatan ditegakkan, keamanan dan kenyamanan siswa bisa dijaga," ucapnya,  (21/4).

Dia menjelaskan, dalam pelaksanaan PTM selama ini, kesehatan siswa sudah dipantau sejak dari rumah oleh orangtua. Setiba di sekolah juga harus memakai masker, dan disiapkan fasilitas cuci tangan, pengurangan jumlah siswa hanya 50 persen dari kapasitas ruangan, hingga pengurangan jam pelajaran.

"Juga memastikan tidak ada kegiatan luar pembelajaran seperti ekstrakurikuler, upacara dan kantin sekolah. Setelah selesai belajar, siswa langsung pulang," tegasnya.

Dia menerangkan, pembukaan sekolah itu juga mengutamakan sekolah yang ada pinggiran karena selama pelaksanaan sekolah daring kendala yang mereka dihadapi adalah akses jaringan internet. Kunci terakhir adalah izin dari orangtua, jika memang orangtua tidak setuju anaknya tidak masalah belajar dari rumah.

"Kami mempersiapkan pembukaan 50 sekolah pada Juni mendatangkan. Itu merupakan representasi dan persiapkan pembukaan sekolah nasional pada Juli mendatang," ucapnya. Jika semua berjalan sesuai rencana, 64 sekolah di Samarinda bisa menggelar PTM.

Meski angka itu jauh dari persentase 50 persen dari total sekitar 320 sekolah di bawah pembina Disdik Samarinda. Namun, paling tidak sekolah yang buka siap dan disiplin dalam pelaksanaan protokol kesehatan. "Kami menyadari untuk pembukaan nasional seluruh sekolah juga tidak semudah membalikkan telapak tangan. Karena kami bertanggung jawab juga terhadap orangtua siswa bahwa pembukaan sekolah itu kesehatan keselamatan anak tetap terjaga," sebutnya.

Mengenai statement Gubernur Kaltim beberapa waktu lalu yang tidak merestui pembukaan sekolah lantaran pandemi Covid-19, pihaknya berani tidak menanggapi. Itu wewenang wali kota karena sesuai SKB empat menteri yang jadi pedoman pelaksanaan PTM, wewenang pembukaan sekolah adalah setiap kepala daerah masing-masing.

"Kami masih menunggu jika memang benar instruksi gubernur itu, seperti apa dan tujuannya. Karena secara wewenang, provinsi hanya membina SMA, SMK, atau MA dan SLB," kuncinya. (dns/dra/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X