SAMARINDA–Setelah melaksanakan salat Tarawih, warga di Jalan Sultan Alimuddin, Gang Bambu Indah, RT 35, Kelurahan Selili, Kecamatan Samarinda Ilir, dibuat gempar. Tanpa hujan dan angin, bukit dengan ketinggian sekitar 5 meter tiba-tiba longsor, Rabu (21/4) sekitar pukul 21.30 Wita.
Tangga dan turap yang tepat berada di sisi bukit ikut ambruk tak kuat menahan pergerakan tanah. Akibatnya, dua rumah terdampak. Bagian dapur rumah yang berada di atas bukit nyaris ambruk. Begitu pula rumah yang berada di bawah bukit. Pagar depan yang menyatu dengan teras rumah tersapu tanah longsor. "Kejadiannya sehabis Tarawih. Padahal enggak hujan, tapi bisa ambruk," ungkap Sunardi, warga yang rumahnya terdampak longsor.
Dia menduga longsor terjadi karena dampak parit di bukit yang mengalami keretakan. Aliran air merembes ke dalam tanah. Membuat tanah bukit terus terkikis. "Mungkin pas hujan itu airnya masuk tangga dan mengikis tanah sampai dasar. Alhamdulillah enggak ada korban," jelasnya.
Meski rumahnya terdampak di bagian depan, dirinya tak masalah. Asalkan ada penangan secepatnya. Sebab, longsor susulan bisa saja terjadi.
"Bagian teras dan pilar depan yang kena. Untung kuat fondasi dan tertahan pilar teras. Semoga ada solusinya," jelas dia.
Sementara itu, Ketua RT 38 Duta mengatakan, retakan di bagian tangga sebenarnya sudah lama terjadi. Longsor yang terjadi akan dilaporkan ke pihak kelurahan agar mendapatkan penangan lanjutan. "Ya sementara masih rembukan dulu sama warga, kalau memang sepakat untuk ditutup akan diikuti kemauan warga, karena itu sudah membahayakan," singkatnya. (*/dad/dra/k8)