Promotor Anthony Joshua, Eddie Hearn, buka suara terkait rencana detail duel unfikasi sabuk juara dunia kelas berat bertajuk Battle of Britain antara anak buahnya kontra Tyson Fury. Dan, Battle of Britain itu berbentrokan jadwal dengan penyelenggaraan Olimpiade Tokyo.
Meski belum final, rencana awal duel dua petinju asal Inggris tersebut adalah berlangsung pada 24 Juli. Jika benar terjadi di tanggal tersebut, itu akan bersamaan dengan Olimpiade Tokyo yang digelar pada 23 Juli sampai 8 Agustus mendatang.
Sampai saat ini, Arab Saudi masih menjadi kandidat lokasi paling kuat untuk menggelar pertarungan pertama perebutan sabuk juara dunia kelas berat empat badan tinju (WBA, WBC, WBO, dan IBF) tersebut. Sementara itu, duel kedua direncanakan berlangsung akhir tahun ini di London.
Menurut sumber The Sun, Arab Saudi sudah siap menggelontorkan dana sampai GBP 500 juta (Rp 10 triliun) untuk mengamankan slot sebagai host pergelaran tersebut. Mereka juga sudah menyiapkan venue indoor dan menjamin laga bisa disaksikan langsung oleh 20 ribu penonton.
Hearn mengatakan, pihaknya maupun pihak Fury sudah sadar sekaligus siap menggelar pertarungan tersebut meski berlangsung di tengah event olahraga akbar Olimpiade. Namun, menurut dia, dua event itu memang sangat berbeda.
Di sisi lain, jam pelaksanaan juga diatur agar tidak bentrok. ”Pertandingan akan dilaksanakan di prime time waktu Inggris. Itu bersamaan dengan tengah malam di Tokyo,” ucap Hearn dilansir ESPN.
”Mungkin banyak yang tidak setuju dengan pernyataanku. Tapi, aku berani mengatakan duel ini lebih besar dibanding Olimpiade. Terutama untuk Inggris. Dan aku yakin seluruh dunia akan berhenti sejenak untuk menyaksikan pertarungan ini,” tambah Hearn.
Bagi Joshua, jadwal itu akan sedikit membuatnya mendapatkan kendala. Sebab, pelatihnya saat ini, yakni Rob McCracken, juga menjabat direktur kontingen tinju Inggris di Olimpiade. Artinya, Joshua bisa jadi tidak bisa ditemani pelatihnya tersebut pada hari pertarungan. (irr/c13/dra)