Harga Daging Ayam Terkerek Pakan

- Rabu, 21 April 2021 | 16:32 WIB

Harga daging ayam di beberapa daerah merangkak naik. Rata-rata harganya lebih dari Rp 40.000 per kilogram. Padahal, harga normalnya berkisar Rp 36.000 per kilogram. Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut kenaikan itu bukan sesuatu yang tidak terprediksi. Sebab, biaya produksi dan harga pakan ayam juga naik.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Syailendra menyatakan bahwa naiknya harga daging ayam terpicu mahalnya pakan ternak. Khususnya yang komponen utamanya jagung. ”Kenaikan harga jagung hampir 30 persen,” ujarnya dalam diskusi virtual (20/4).

Dalam pakan ayam, lanjut Syailendra, sebanyak 45–50 persen kandungannya adalah jagung. Saat ini harga jagung sekitar Rp 4.263 per kilogram. Apabila harga jagung naik hingga Rp 4.500 per kilogram, harga pakan bisa mencapai Rp 8.200 hingga Rp 8.300 per kilogram.

Saat ini stok jagung pada perusahaan pakan hanya cukup untuk 28–29 hari. Itu jauh dari kapasitas maksimal stok perusahaan pakan yang biasanya aman sampai dua bulan. ”Ada juga anomali. Saat ini sedang panen di beberapa sentra produksi jagung. Tapi, harga jagung naik dari Januari lalu akibat terbatasnya pasokan,” bebernya.

Kendala lain adalah kenaikan biaya produksi akibat mahalnya harga day old chicken (DOC) alias bibit anak ayam. Harganya bertengger pada kisaran Rp 6.000 per ekor. ”Jadi, bisa dibayangkan harga DOC dan pakan naik 30 persen. Maka, harga daging ayam di pasar tembus Rp 40.000,” ujar Syailendra.

Perwakilan Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) Johan mengakui tipisnya pasokan jagung. Data Kementerian Pertanian menunjukkan bahwa formulasi jagung baru mencapai rata-rata 40 persen untuk seluruh pabrik. ”Padahal, kebutuhan jagung untuk pabrik pakan itu lebih dari 60 persen,” ujarnya.

Terkait hal itu, Asisten Deputi Pangan Kementerian Koordinator Perekonomian Muhammad Saifulloh mengatakan, harga jagung naik akibat tidak stabilnya produk. Selain itu, tidak ada mekanisme cadangan jagung. Penanaman jagung masih bergantung pada musim. Maka, pasokannya pun selalu berbeda tiap musim panen.

”Rantai pasokan jagung yang panjang juga membuat harganya banyak dikendalikan pedagang dan pengepul,” bebernya.

Sementara itu, berdasar pantauan dan data Indeks Bulanan Rumah Tangga Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) pada Maret, terlihat kenaikan harga sejumlah komoditas. Yakni, daging ayam, bawang merah, bawang putih, dan cabai merah. ”Naiknya harga daging ayam turut menaikkan inflasi keseluruhan. Kontribusinya sebesar 0,01 persen,” ujar peneliti CIPS Indra Setiawan. (agf/c7/hep)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X