PLN Siapkan Solar Farm di IKN

- Rabu, 21 April 2021 | 16:02 WIB
ilustrasi
ilustrasi

Perusahaan Listrik Negara (PLN) merencanakan proyek solar farm untuk menunjang kelistrikan di ibu kota negara (IKN) baru. Investasi proyek ini ditaksir menelan investasi sebesar Rp 972 miliar.

 

BALIKPAPAN - General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Kalimantan Timur dan Utara (Kaltimra) Saleh Siswanto mengatakan, sejak diputuskan penetapan IKN ke Kaltim pada 2019 silam pihaknya telah menyusun program penunjang kelistrikan di kawasan tersebut. Pihaknya bakal membangun solar farm di atas tanah seluas 68,2 hektare.

“Solar farm digunakan untuk mengisi battery energy solar system (BESS) 100 MWh pada busbar panel 20 kV GISS (gardu induk solar system). Untuk mengisi penuh BESS dengan total kapasitas 100 MWh diperlukan 50 MWp solar farm. Waktu pengisiannya satu hari,” jelasnya saat menghadiri reses DPR RI Komisi VI di Balikpapan akhir pekan lalu.

Rencana kebun listrik ini berkoordinasi dengan Bappenas serta tindak lanjut keputusan pemerintah menggunakan energi baru terbarukan dalam pembangunan ibu kota negara. “Estimasi investasinya sebesar Rp 972 miliar berdasarkan referensi panduan studi PLTS terpusat,” bebernya.

PLN Kaltimra berkoordinasi dengan Bapenas, Kementerian BUMN dan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk merancang sumber energi di ibu kota negara. “Kami telah menyiapkan jaringan distribusi kV untuk keperluan pekerjaan pra-konstruksi di sekitar lokasi IKN dan siap dipergunakan,” ujarnya.

Kondisi kelistrikan sub sistem Mahakam di Kaltim interkoneksi dari sistem Barito melalui GI (Gardu Induk) Tanjung ke GI Komam. Dengan beban puncak tertinggi subsistem Mahakam sebesar 521 MW dengan daya mampu saat ini mencapai 850 MW.

Kemudian, di Sistem Mahakam, menurutnya masih memiliki cadangan daya sebesar 329 MW. Sementara untuk Kalimantan Utara masih isolated. Atau belum terinterkoneksi ke transmisi 150 kV. PLN juga menyiapkan desain sistem kelistrikan IKN dengan tema smart, green, and beautiful. “Di mana untuk Istana Negara didesain tanpa padam. Dan kawasan inti pusat pemerintahan dengan tingkat mutu dan keandalan tinggi,” katanya.

Adapun kriteria desain kawasan ibu kota negara baru, yaitu smart, green, and beautiful. Smart dalam zero down time (ZDT), distribution automation system (DAS), smart grid, smart meter, zero bad debt. Green dalam renewable energy, less emission dan electrical vehicle charging station. Sementara beautiful adalah underground cable dan futuristic design substation.

Saleh menuturkan konfigurasi jaringan tegangan menengah 20 kV, yaitu penyulang dengan distribution automation system (DAS), back up system dengan BESS 4X25 MWh dan PLTMG 4X25 MW. Kemudian Express feeder untuk kontingensi N-1. “Jaringan distribusi menggunakan DAS untuk secara otomatis mendeteksi, mengisolasi dan membantu memulihkan gangguan,” ujarnya.

DAS juga meningkatkan efisiensi dan akurasi pengambilan keputusan. Selain itu, PLN juga telah memetakan perkiraan permintaan kebutuhan listrik sampai 2029. Kendati demikian, pihaknya berharap pemerintah dapat mendukung program yang telah direncanakan perusahaan listrik milik negara ini.

“Beberapa dukungan yang kami harapkan yakni, layout masterplan dan lahan KIPP disiapkan, utility tunnel dibangun dan dimiliki pemerintah,” tuturnya.

Selanjutnya regulasi terkait skema bisnis ketenagalistrikan dan dukungan pendanaan/investasi di wilayah IKN. Serta pendampingan legal selama proses konstruksi, dan proses penyelesaian perizinan. “Desain gedung smart city control center disiapkan lebih awal di mana DCC PLN menjadi bagian dari desain tersebut,” pungkasnya. (aji/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X