SAMARINDA - Disperindagkop dan UKM Kaltim kembali menggandeng para distributor melakukan pasar murah untuk mengantisipasi lonjakan harga. Tahun lalu, pasar murah dilakukan secara online. Sedangkan seiring new normal, pasar murah sudah kembali dilakukan. Di Samarinda pasar murah dimulai Senin (19/4). Tahun ini di Kota Tepian disediakan enam pasar murah dengan lokasi berbeda.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Yadi Robyan Noor mengatakan, biasanya saat memasuki hari besar keagamaan harga pangan selalu meningkat. Apalagi harga untuk daging sapi, daging ayam, dan telur. Untuk menekan meningkatnya harga di pasaran, pihaknya sudah memastikan stok berlebih di pasaran.
Selain itu, membuat pasar murah untuk kebutuhan komoditas yang sering mengalami peningkatan harga juga dilakukan pada enam titik di Samarinda. “Kita menggelar pasar murah di Samarinda pada enam lokasi berbeda. Pasar murah ini menjual kebutuhan-kebutuhan pokok, seperti gula, minyak, dan lainnya,” ujarnya, Senin (19/4).
Untuk hari pertama, pasar murah digelar di Masjid Ash Shobirin Samarinda Seberang. Lalu 20 April 2021 pasar murah berada di Kelurahan Sambutan Makroman, 21 April 2021 di Kelurahan Bengkuring lapangan sepak bola, 22 April 2021 di Kelurahan Baqa Samarinda Seberang. Kemudian, pada 26 April 2021 di Desa Perjiwa, Halaman Kantor Desa Perjiwa, dan pasar murah ditutup 4 Mei 2021 di Halaman Kantor Disperindagkop dan UMKM Kaltim, Jalan Basuki Rahmat Samarinda.
“Harapannya pasar murah ini bisa membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok sehari-hari, dengan harga yang lebih murah dibandingkan biasanya,” tuturnya.
Menjelang Idulfitri pasar murah selalu dilakukan. Bahkan tahun lalu pasar murah dilakukan secara online, mengingat masih merebaknya kasus Covid-19. Tahun ini, Pemprov Kaltim hanya melaksanakan pasar murah di tiga daerah, yakni Samarinda, Kutai Kartanegara, dan Kutai Barat. Sedangkan kabupaten dan kota lainnya melaksanakan masing-masing dengan bekerja sama distributor maupun pedagang lokal.
“Untuk pasar murah di Samarinda, kita didukung 35 distributor dan pelaku usaha. Sehingga harga yang diberikan akan lebih murah,” ungkapnya.
Selain mengadakan pasar murah, pihaknya juga terus melakukan pemantauan perkembangan harga di pasar-pasar tradisional. Karena ditakutkan ada perubahan harga yang tiba-tiba di luar perhitungan harga pasar. Begitu juga dengan distribusi kebutuhan barang. "Kita terus melakukan pemantauan terutama untuk pendistribusian. Karena kenaikan harga biasanya di luar hitungan kita,” pungkasnya. (ctr/ndu/k15)