Betapa Bakal Hambar Euro dan Piala Dunia

- Rabu, 21 April 2021 | 15:28 WIB
12 klub ’’priayi’’ Eropa yang mengumumkan pembentukan European Super League atau Liga Super Eropa pada Minggu lalu (18/4).
12 klub ’’priayi’’ Eropa yang mengumumkan pembentukan European Super League atau Liga Super Eropa pada Minggu lalu (18/4).

MONTREUX – Euro 2020 tanpa Cristiano Ronaldo, Romelu Lukaku, Kevin De Bruyne, Raheem Sterling, Harry Kane, Virgil van Dijk, Paul Pogba, atau Toni Kroos? Tak ubahnya Avengers tanpa Iron Man.

Begitu pula Piala Dunia 2022. Sudah tanpa nama-nama itu, ditambah pula tak akan ada Lionel Messi, Lautaro Martinez, Luis Suarez, atau Gabriel Jesus. Seperti The Beatles tanpa John Lennon dan Paul McCartney.

Hambar, tak bernyawa. Itulah prospek kelam yang menanti di depan seiring egoisme 12 klub ’’priayi’’ Eropa yang mengumumkan pembentukan European Super League atau Liga Super Eropa pada Minggu lalu (18/4). Ancaman sudah dilontarkan langsung otoritas sepak bola tertinggi dunia (FIFA) dan otoritas sepak bola tertinggi di Eropa (UEFA).

’’Sikap FIFA dan UEFA sudah jelas, menolak Liga Super Eropa. Anda tidak bisa separo ikut sini, separo ikut sana,” kata Presiden FIFA Gianni Infantino.

Presiden UEFA Aleksander Ceferin yang lebih dulu memberikan respons juga menyuarakan ketegasan senada. ’’Pemain-pemain (yang klubnya bermain di Liga Super Eropa) akan dilarang bermain di Piala Dunia dan Euro,’’ kata Presiden UEFA Aleksander Ceferin dalam pertemuan UEFA di Montreux, Swiss, dini hari kemarin WIB (20/4).

Meski belum keputusan resmi organisasi, efeknya sudah membuat waswas. Konon Manchester City dan Chelsea, dua dari enam klub Inggris yang terlibat Liga Super Eropa, mulai gamang dengan keputusan mereka. Apalagi, tekanan juga datang dari berbagai penjuru lain. Mulai kepala negara/pemerintahan, politikus, mantan bintang, sampai suporter.

Sejumlah pemain juga mulai cemas dengan prospek kelam yang menanti jika klub mereka tetap bersikeras. Di Manchester United, seperti dilaporkan Manchester Evening News, para pemain lewat perwakilan kapten Harry Maguire memprotes kebijakan klub saat beraudiensi dengan Vice Chairman Ed Woodward. Apalagi, mereka sama sekali tak diajak bicara. Kabar soal Liga Super Eropa justru mereka dengar dari Eropa.

’’Kami hanyalah boneka FIFA dan UEFA, kami tidak bisa memutuskan apa-apa sebagai pemain,’’ ungkap gelandang Real Madrid Toni Kroos sebagaimana dikutip laman Marca.

Bos Kroos di Los Merengues, julukan Real, Florentino Perez mencoba menenangkan para pemain, termasuk Kroos, terkait ancaman Ceferin. ’’Tenang saja, itu tak akan terjadi. Mereka tak akan dilarang (main untuk timnas) jika bermain di Liga Super Eropa,’’ klaim Perez dalam wawancaranya kepada El Chiringuito.

Demikian pula ancaman larangan bermain di liga domestik atau Liga Champions. ’’Real (Madrid), (Manchester) City, atau Chelsea tak akan dilarang main. Itu mustahil, saya bisa pastikan itu, 100 persen itu tak akan terjadi, hukum melindungi kita,’’ sambung Perez.

Ancaman pelarangan tampil itu di sisi lain memang bak buah simalakama bagi UEFA maupun FIFA. Sebab, bagaimanapun, pemain-pemain bintang yang saat ini banyak membela klub-klub penggagas Liga Super Eropa itu memiliki nilai jual di depan para sponsor langganan kedua organisasi tersebut. Begitu pula dalam menarik animo fans untuk menyaksikan laga-laga di Euro atau Piala Dunia.

Asosiasi Pesepak Bola Profesional atau FIFPro pun menyikapi ancaman dari Ceferin tersebut. Sekalipun menentang bergulirnya turnamen di luar ajang di agenda UEFA, FIFPro juga memprotes keras pernyataan Ceferin.

’’Kami akan menentang keras upaya-upaya kedua belah pihak yang menghalangi hak-hak para pemain, salah satunya dilarang bermain untuk timnas negaranya masing-masing.’’ Begitu isi pernyataan sikap FIFPro dikutip laman Goal. ’’Pemain-pemain cuma dipakai sebagai aset dalam negosiasi ini, sungguh tidak dapat diterima,’’ tambah FIFPro yang mewadahi 64 asosiasi pesepak bola nasional dan 60 ribu pemain.

Infantino pun mendesak klub-klub Liga Super Eropa agar tidak meneruskan rencana mereka. Liga yang sampai saat ini beranggota 12 klub itu bermaksud menggelar kompetisi pada 2021 dan 2022. Dalam rancangan awal mereka, liga tersebut tak akan mengganggu komitmen ke kompetisi domestik maupun internasional.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X