Di era pandemi Covid-19 saat ini, banyak sosok perempuan tangguh di Kaltim yang patut jadi inspirasi. Dianggap sebagai Kartini-Kartini masa kini. Keberadaannya tak jarang jadi panutan bagi kalangan kaum hawa. Berikut ulasannya.
RADEN Adjeng Kartini adalah pahlawan nasional. Kartini juga dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi-Nusantara. Sosoknya jadi inspirasi banyak perempuan. Karena perjuangannya itu, hari ini (21/4) ditetapkan sebagai Hari Kartini.
Sejumlah sosok Kartini-Kartini masa kini terus bermunculan di Kaltim. Seperti Dayang Donna Faroek. Kini dia menjadi ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kaltim. Sosok putri dari mantan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak itu juga memimpin Yayasan Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.
Dia menyebut, Hari Kartini dimaknai sebagai kesetaraan gender. Tidak usah terlalu dipusingkan atau dikejar saat kondisi seperti ini. Bagaimana bisa bertahan hidup saja itu sudah bagus. Pria dan perempuan ada tugas dan fungsinya masing-masing.
“Lakukan dan jalani saja. Tanpa melepaskan kodrat sebagai ibu, teruslah berkarya dan pantang menyerah. Bila jatuh bangkit lagi dan jangan terus terpuruk oleh kondisi atau keadaan yang tidak kita inginkan atau mengecewakan,” sebutnya.
Diakui, kepanikan dirasakan semua manusia di seluruh penjuru dunia saat Covid-19. Para pelaku usaha terkhusus perempuan dituntut untuk berdiri di garda terdepan dalam masa pandemi demi menghambat kemunduran ekonomi bangsa.
Selain Dayang Donna, ada Kartini masa kini lainnya. Yakni sosok Dasmiah. Perempuan yang lahir di Martapura pada 1969 itu sejak kecil memang sudah begitu cinta pada dunia pendidikan.
Tak heran cita-citanya adalah menjadi guru dan itu diwujudkannya. Boleh dibilang ialah Kartini masa kini di bidang pendidikan. Karena di mana pun ia ditempatkan, selalu ada prestasi yang ia torehkan.
Dasmiah memulai kariernya pertama kali menjadi seorang guru di SMP 30 Desa Budaya Pampang Samarinda. Kemudian pada 2006–2009 dia dipercaya menjadi kepala di SMP 12 dan selama tiga tahun ia juga mengepalai SMP 7 dari 2009–2012.
Sebagai guru, dia pernah membawa harum nama Samarinda dengan menjadi juara 1 kepala sekolah berprestasi tingkat Kaltim. Bahkan pernah pula menjadi juara 3 kepala sekolah berprestasi tingkat nasional. Kini dia dia mendapatkan jabatan struktural di lingkungan Pemkot Samarinda sebagai kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian.
Kemudian ada sosok Tanty Prasetyo Ningrum atau biasa dipanggil Tanty. Aktif di berbagai organisasi, kini dia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk kegiatan kemanusiaan. “Di era pandemi ini banyak sektor usaha yang kesulitan, imbasnya pasti banyak masyarakat juga yang terdampak ekonominya. Karena itu, kami fokus pada bantuan ke masyarakat yang memerlukan,” sebut istri mantan Ketua DPRD Samarinda Alphad Syarif itu.
Perempuan yang kerap tampil modis itu, memegang beberapa jabatan organisasi, yaitu ketua Srikandi Pemuda Pancasila Kaltim, juga ketua Badan Sosial Kemasyarakatan Pemuda Pancasila Kaltim, dan Pengurus Wilayah Wanita Islam Alkhairaat Kaltim.
Lalu ada sosok Hetifah Sjaifudian. Dia adalah wakil ketua Komisi X DPR RI. Sudah tiga periode duduk di Senayan --sebutan gedung DPR di Jakarta-- mewakili Kaltim. Politikus Golkar itu menyebut, dari berbagai macam penelitian, perempuan merupakan pihak yang paling berat terdampak. Mereka menghadapi perubahan peran yang begitu besar, baik dalam rumah tangga maupun kehidupan bermasyarakat.
