PEMBELAJARAN tatap muka (PTM) di Kota Tepian hingga kini masih terbatas. Tak semua sekolah dapat melaksanakannya. Sekolah yang belum melaksanakan PTM, mau tak mau tetap melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau via daring.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan program Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) 2021, agar pembelajaran virtual berjalan optimal. Program ini berlangsung mulai April hingga November 2021.
Program tersebut sebenarnya tak lepas dari pentingnya peran teknologi yang tidak bisa dilepaskan dari dunia pendidikan. Itu membuktikan betapa besarnya peran teknologi dalam memastikan dunia pendidikan tetap berjalan.
Program PembaTIK ditujukan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru dalam pemanfaatan teknologi dengan menyelenggarakan program ini. Adapun, PembaTIK ini mengacu pada model peningkatan kompetensi TIK guru rancangan UNESCO dengan memanfaatkan portal Rumah Belajar sebagai medianya.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda, Asli Nuryadin mengatakan, guru dan kepala sekolah (kepsek) di Kota Tepian sudah mengikuti program PembaTIK. “Ini program langsung dari pusat. Jadi yang menentukan pusat. Kalau kami siap mendukung,” katanya.
Asli berharap, kepsek dan guru penggerak ini dapat menyalurkan ilmu yang telah didapatnya. Sehingga, beberapa sekolah yang belum mendapatkan materi serupa dan terjadi pemerataan materi. “Jadi harapannya, model kepsek, guru, atau sekolah yang telah lebih dulu ini jadi pionir,” jelasnya.
Beberapa sekolah pun sebenarnya telah menerapkan pembelajaran berbasis TIK. Bahkan beberapa sekolah telah mendapatkan fasilitasnya. “Banyak kok sekolah yang sudah berjalan. Bahkan ada yang sudah diberi alatnya. Contohnya di SMP 4 itu ada tab yang diberi,” kuncinya. (*/dad/kri/k8)