Penetrasi Kendaraan Listrik lewat Pameran

- Sabtu, 17 April 2021 | 11:21 WIB
Di hari pertama gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2021, Sokondino Automobile (DFSK) umumkan harga Gelora E yang bermain disegmen komersial bertenaga listrik. (JawaPos.com - Dony )
Di hari pertama gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2021, Sokondino Automobile (DFSK) umumkan harga Gelora E yang bermain disegmen komersial bertenaga listrik. (JawaPos.com - Dony )

JAKARTA– Produsen otomotif memanfaatkan Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021 sebagai ajang penetrasi kendaraan listrik alias electric vehicle (EV). Bukan hanya pabrikan Jepang, berbagai merek kendaraan listrik mejeng dalam pameran tahunan tersebut. Tahun lalu, pergelaran IIMS 2020 batal gara-gara persebaran virus SARS-CoV-2.

Dalam ekshibisi yang akan berlangsung sampai 25 April itu, Gelora E menarik perhatian. Mobil listrik dari pabrikan Tiongkok Sokonindo Automobile (DFSK) itu menjadi EV komersial pertama yang sudah resmi dijual di Indonesia. Mobil yang 100 persen energinya berasal dari listrik itu menggunakan sistem baterai sebagai sumber daya. Dalam sekali pengisian daya, Gelora E bisa menempuh perjalanan hingga 300 kilometer.

”Ini momen bersejarah bagi segmen kendaraan listrik komersial di Indonesia,” ujar CEO PT Sokonindo Automobile Alexander Barus pada pembukaan IIMS Hybrid 2021 pada Kamis (15/4). Kini pihaknya mempersiapkan peluncuran SUV listrik E3 pada masa mendatang.

Selain DFSK, dua APM lain memperkenalkan EV mereka dalam pameran. Dua produsen itu adalah Maxindo Renault Indonesia (MRI) dan Morris Garages (MG). Jika pasar mereaksi positif produk mereka yang statusnya masih displai tersebut, dua produsen itu akan memproduksi massal kendaraan mereka.

MRI memperkenalkan Zoe, mobil listrik berkapasitas lima penumpang. ”Untuk kisaran harga, kami belum bisa sebutkan. Tapi, akan lebih murah daripada mobil yang ada di pasaran,” ujar Managing Director MRI Rudy Salim. Sementara itu, MG memamerkan MG ZS EV. Mobil listrik tipe SUV itu menggunakan baterai lithium-ion sebagai sumber daya. Kapasitasnya 44,5 kWh.

Sementara itu, Toyota dan Mitsubishi juga memamerkan mobil listrik andalan mereka. Booth Toyota memajang 10 mobil listrik berbagai model. Sebagian besar adalah model existing yang sudah dikenal masyarakat Indonesia. Mitsubishi juga memamerkan mobil listrik mereka yang sudah dikenal pasar. Yakni, Outlander PHEV.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan kembali upaya pemerintah untuk mempercepat transformasi green technology. Langkah terbesarnya adalah mengembangkan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).

Pemerintah ingin industri otomotif tanah air bisa menjadi unggulan dalam ekosistem EV. Agus menyebutkan bahwa target produksi KBLBB pada 2030 berkisar 600 ribu unit untuk roda empat atau lebih. Sementara itu, target untuk kendaraan roda dua adalah sebanyak 2,45 juta unit. ”Target produksi KBLBB tersebut diharapkan mampu mengurangi emisi CO2 sebesar 2,7 juta ton untuk roda empat atau lebih. Dan, sebesar 1,1 juta ton untuk roda dua,” tuturnya.

Saat ini ada tiga industri dalam negeri yang membangun fasilitas produksi KBLBB roda empat atau lebih dengan kapasitas sebesar 1.680 unit per tahun. Sementara itu, untuk motor listrik, sudah ada 21 perusahaan dengan kapasitas produksi mencapai 1,04 juta unit per tahun. (agf/c12/hep)

 

grafis ---

 

Target Kendaraan Listrik (EV) Indonesia

 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X