Investor Tiongkok Survei Proyek Kereta, Incar Rute Kubar-Kutim

- Jumat, 16 April 2021 | 13:15 WIB
Jalan Poros Bengalon-Kaliorang, Kutai Timur. Gubernur Kaltim menyatakan ada investor China yang tertarik membangun rel kereta dari Kutai Barat ke Bengalon, Kutai Timur.
Jalan Poros Bengalon-Kaliorang, Kutai Timur. Gubernur Kaltim menyatakan ada investor China yang tertarik membangun rel kereta dari Kutai Barat ke Bengalon, Kutai Timur.

BALIKPAPAN–Rencana pembangunan jalur kereta api di Kaltim kembali dilirik investor asing. Perusahaan jasa konstruksi asal Tiongkok disebut tengah menyusun kajian pembangunan jalur rel kereta api baru. Yang akan menghubungkan Kutai Barat (Kubar) dengan Lubuk Tutung di Bengalon, Kutai Timur (Kutim).

Gubernur Kaltim Isran Noor mengungkapkan, investor asal Tiongkok itu sedang melakukan survei sebelum menggelontorkan modalnya untuk pembangunan jalur kereta api. Sepur ini akan difungsikan mengangkut penumpang atau barang. Sayangnya, gubernur belum bersedia membeber jalur kereta api itu, termasuk nama perusahaan asal Tiongkok tersebut. ”Sekarang dia (investor Tiongkok) sedang melakukan survei,” katanya.

Ketua DPW Partai NasDem Kaltim ini melanjutkan, jalur rel kereta api yang sedang ditinjau berbeda dengan perencanaan yang sebelumnya disusun PT Kereta Api Borneo (KAB). Di mana dibangun dua jalur kereta api untuk mengangkut batu bara. Yakni, jalur Selatan sepanjang 203 km dari Penajam Paser Utara (PPU) ke Kubar dan jalur utara sepanjang 217 km dari Kutai Kartanegara (Kukar) ke Kutim. “Jadi berbeda dengan jalurnya PT KAB,” ujar Isran.

Walau demikian, mantan bupati Kutim ini mengungkapkan, terbuka peluang bagi investor asal Negeri Tirai Bambu itu untuk mengambil alih rencana pembangunan jalur kereta api yang digagas PT KAB. Bergantung dari studi kelayakan investasi yang saat ini masih dilakukan. “Bisa jadi, jalurnya PT KAB juga akan diambil mereka. Nanti kami lihat perkembangannya,” terang dia. Isran menerangkan, investor Tiongkok sedang berkomunikasi dengan pemerintah pusat terkait rencana pemindahan IKN ke Kaltim.

Karena perizinan terkait rencana pembangunan jalur rel kereta api ini melibatkan beberapa kementerian terkait. Seperti Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Yang dimotori oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). “Jadi urusan Jakarta juga, dalam memberikan kesempatan kepada pihak investor. Untuk berpartisipasi membangun fasilitas terkait IKN. Yang tentunya fasilitas itu, bisa mendatangkan manfaat bagi investor. Tentu ini akan dibahas bagaimana, strategi dan bahan dalam kerja sama itu,” ungkapnya.

Sebelumnya pada Januari 2021, Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim Puguh Harjanto menyampaikan, investor China Railway Liuyuan Group (CRLG) tertarik membangun kereta api di Kaltim. Investor asal Tirai Bambu itu telah memaparkan sejumlah pembahasan teknis dan detail data pemetaan proyek yang akan dikerjakan. “Kami serius terhadap investor Kereta Api di Kaltim ini” tegas Puguh.

Lanjut dia, Pemprov Kaltim kemudian menindaklanjuti investor CRLG dengan melakukan kajian. Untuk diketahui, sejak 2019, CRLG berminat berinvestasi di Kaltim. Dengan tawaran proyek investasi infrastruktur dan transportasi. Salah satunya kereta api. DPMPTSP Kaltim saat ini disebutnya terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan CRLG, agar progress rencana investasi tersebut berjalan lancar. Puguh mengungkapkan, urusan investasi kereta api ini masih dibahas. Pasalnya, dalam hitung-hitungan investor, kereta api segera mendapat laba jika peruntukan kereta api adalah mengangkut sumber daya alam (SDA) dan penumpang. Jika kereta api ini dibangun, akan menunjang transportasi IKN baru.

Pembangunan kereta api juga akan berdampak banyak bagi pembangunan Kaltim. Maka dari itu, dari rencana kerja sama CRLG dengan Pemprov Kaltim, pihaknya berharap kementerian terkait bisa menjadi jembatan. Jika disetujui dan bisa dilanjutkan, maka diharapkan ada kemudahan investasi dan penggunaan sumber daya lokal.

Sementara itu, Kaltim sebelumnya juga sudah melakukan kerja sama terkait kereta api dengan perusahaan dari Rusia. Dari kerja sama yang diadakan sejak zaman Gubernur Awang Faroek Ishak tersebut, sudah ada 150 pemuda-pemudi Kaltim yang sudah disekolahkan di Rusia, untuk menimba ilmu kereta api. Maka dari itu, dalam rapat tersebut pihak DPMPTSP memastikan kembali keseriusan CRLG, dengan syarat-syarat yang sudah diatur.

Sebab, dalam rapat terkait pembangunan kereta api pada Desember 2020, Kepala Seksi Penyelenggaraan Kerjasama, Subdirektorat Kerja Sama dan Pengembangan Usaha, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan Vonny Mahendri mewanti-wanti skema kerja sama antara investor dan pemerintah. “Mesti jelas guidance-nya. Untuk kerja samanya seperti apa," ucapnya. (kip/riz/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X