JAYAPURA– Evakuasi warga pendatang keluar dari Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, terus berlangsung. Total, 40 orang berhasil dievakuasi hingga Kamis (15/4). Jumlah aparat keamanan juga terus ditambah di distrik yang dalam sepekan terakhir terjadi beberapa kontak tembak tersebut. Tiga warga sipil, yang terdiri atas dua guru dan satu tukang ojek, tewas di tangan kelompok kriminal bersenjata (KKB). KKB, klaim polisi, juga telah membakar helikopter.
”Evakuasi dilakukan sejak Rabu (14/4). Pasukan logistik juga telah sampai di Beoga,” kata Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri seperti dikutip Cenderawasih Pos kemarin.
Mathius menjelaskan, tim Satgas Nemangkawi dan satgas gakkum sudah tiba di Beoga untuk mengambil tindakan kepolisian. Yakni, melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) terkait dengan pembakaran gedung sekolah dan rumah serta pembunuhan. Tim sudah menyusun rencana kegiatan lanjutan untuk menindak KKB di Distrik Beoga.
”Kalau mereka bergeser, kami akan lakukan pengejaran untuk memutus mata rantai sehingga mereka tidak lagi melakukan aksi-aksi yang tidak berperikemanusiaan. Kami berharap situasi secara keseluruhan di Intan Jaya maupun di Puncak bisa dikendalikan dengan baik,” ujar Kapolda.
Kaops Nemangkawi Polri Brigjen Pol Rocyke Harry Langie dan Kaops Nemangkawi TNI Brigjen Tri Budi Utomo memimpin langsung pemulihan situasi kamtibmas di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak. ”Puji syukur situasi kamtibmas Beoga berangsur kondusif. Beberapa titik di wilayah Beoga telah TNI-Polri kuasai,” tutur Rocyke.
Sementara itu, Kasatgas Humas Ops Nemangkawi Kombespol Iqbal Al Qudusy menyampaikan bahwa sudah tiga hari dilakukan pergeseran pasukan Nemangkawi TNI-Polri di wilayah Beoga, Puncak. Bukan hanya itu, pasukan Ops Nemangkawi TNI-Polri di Distrik Ilaga juga melakukan penyisiran terhadap KKB dari arah Ilaga menuju Beoga. (fia/nat/c14/ttg)