Fintech Diklaim Bisa Bantu UMKM Bangkit

- Kamis, 15 April 2021 | 11:38 WIB

Memiliki kinerja cukup baik, industri financial technology (fintech) peer to peer lending (P2P) diharapkan dapat berperan aktif dalam mempercepat pemulihan ekonomi. Salah satunya lewat pendanaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

 

SAMARINDA- Fintech dinilai bisa membantu UMKM mengakses keuangan secara cepat agar bertahan dan bangkit di tengah pandemi Covid-19. Apalagi saat ini jumlahnya makin banyak. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat perusahaan fintech yang berizin mencapai 161 entitas. Sampai 31 Desember, aset penyelenggara fintech mencapai Rp 3,71 triliun atau naik 22,23 persen secara tahunan.

Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Adrian Gunadi mengatakan, fintech bisa menjadi pilihan UMKM untuk mendapat permodalan yang lebih cepat. Sebab, di tengah pandemi industri fintech sebetulnya sudah mampu ikut terlibat mendorong pemulihan ekonomi nasional.

“Kita lebih cepat menyalurkan dana, tanpa tatap muka, dan seluruhnya berbasis teknologi. Ini harus dimanfaatkan oleh UMKM agar segera bangkit saat pandemi,” katanya, Selasa (13/4).

Menurutnya, pemulihan ekonomi bisa lebih cepat jika dibantu oleh fintech. Pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 membutuhkan waktu yang relatif panjang, sehingga dibutuhkan kecepatan untuk menyalurkan pembiayaan agar likuiditas keuangan tetap terjaga, utamanya pada UMKM. “Sebab, saat ini UMKM membutuhkan kecepatan akses keuangan. Dan fintech punya keunggulan untuk melayani itu,” tuturnya.

Saat ini di Kaltim, sampai 31 Desember 2020 total utang online sudah mencapai Rp 1,45 triliun, tumbuh 86,08 persen (yoy), sedangkan Kaltara mencapai Rp 102 miliar tumbuh 79,03 persen (yoy). Sedangkan jumlah peminjam (borrower) di Kaltim sebanyak 370.738 entitas, tumbuh 95,85 persen, dan Kaltara mencapai 31.639 entitas tumbuh 81,08 persen.

“Meski penyaluran pinjaman online terbilang cukup tinggi di Kaltim, namun hal tersebut bukan hal buruk, sepanjang meminjam sesuai kemampuan dan meminjam pada industri yang terdaftar dan diawasi OJK,” ujar Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltim Made Yoga Sudharma, Selasa (13/4).

Menurutnya, di Kaltim tak hanya jumlah peminjam yang meningkat cukup signifikan, pemberi pinjaman (lender) di Kaltim juga terus meningkat. Di daerah ini, jumlah lender mencapai 7.285 entitas, meningkat 32,96 persen. Kaltara memiliki lender mencapai 718 entitas meningkat 20,07 persen.

Peningkatan lender tersebut menandakan Kaltim memiliki literasi keuangan yang cukup baik, masyarakat Kaltim sudah sadar dalam produk-produk jasa keuangan. Termasuk menjadi pemberi pinjaman di industri fintech.

“Beberapa kelebihan fintech lending memang bermanfaat dalam membantu memulihkan ekonomi. Salah satunya kecepatan dalam menyalurkan dana, untuk para pelaku usaha yang kesulitan di perbankan, fintech bisa menjadi pilihan untuk membantu mempercepat pemulihan ekonomi,” tutupnya. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB
X