Sungai Mahakam Tercemar CPO 7 Kilometer ke Hilir

- Rabu, 14 April 2021 | 13:30 WIB
CPO yang mencari sungai Mahakam.
CPO yang mencari sungai Mahakam.

SAMARINDA– Tenggelamnya kapal pengangkut ratusan ton minyak sawit (crude palm oil/CPO) di Sungai Mahakam tidak hanya meninggalkan duka bagi kru kapal yang salah satunya ditemukan tewas. Tumpahan minyak tersebut juga mengganggu kehidupan warga yang mengandalkan air sungai untuk aktivitas sehari-hari.

Insiden tenggelamnya kapal self propelled oil barge (SPOB) Mulia Mandiri tersebut terjadi pada Sabtu (10/4). Dan, sampai kemarin (13/4) dampaknya masih terasa.

Kepada Kaltim Post, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kaltim Ence Ahmad Rafiddin Rizal menuturkan, penyebaran tumpahan minyak sawit di perairan Sungai Mahakam, tepatnya di sekitar Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran, berimbas ke sekitar 7 kilometer dari titik terjauh ke arah hilir sungai. Luasan itu dipantau menggunakan drone dan Google Maps.

Saat ini dilakukan pembersihan dengan menggunakan alat penyedot. Pembersihan melibatkan tim dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IIA Samarinda bersama relawan dan beberapa perusahaan yang beraktivitas di tepi Mahakam.

’’Saya belum dapat laporan sudah berapa minyak yang disedot. Tapi, sepintas pantauan drone, memang relatif lebih bersih dari sebelumnya,’’ ungkapnya.

Kejadian nahas pada Sabtu (10/4) itu membuat Jufri sebagai kepala kamar mesin tenggelam dan tewas. Peristiwa tersebut bermula saat kapal SPOB Mulia Mandiri melintas di perairan Sungai Mahakam menuju Dermaga Teluk Cinta. Arus deras mengakibatkan kapal dengan delapan ABK itu oleng hingga karam.

Tujuh ABK berhasil selamat. Jasad Jufri ditemukan sehari setelah peristiwa tersebut, sejauh 3 kilometer dari titik kejadian.

Rizal belum mengetahui berapa banyak minyak kelapa sawit yang tumpah dalam peristiwa tersebut. Pasalnya, perusahaan pemilik kapal dan pemilik minyak kelapa sawit belum bisa dikonfirmasi.

’’Kami belum tahu perusahaan apa. Sampai saat ini ABK belum dimintai keterangan karena masih shocked. Makanya, kami berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk penelusuran itu,’’ terangnya.

Namun, menurut Rizal, ada dua versi informasi perihal kapasitas muatan CPO di kapal tersebut. Yakni, 120 ton dan 5 ton.

Dia menuturkan, timnya bersama DLH Samarinda dan Balai Gakkum KLHK sudah turun ke lokasi titik tumpahan minyak serta mengambil sampel minyak dan air untuk diuji di laboratorium.

’’Kami sudah berjalan sesuai prosedur. Turun ke lapangan mengambil sampel di tiga titik. Salah satunya, dekat lokasi tenggelam kapal. Sambil menunggu apakah ada aduan masyarakat,’’ terangnya.

Kaltim Post berusaha mengonfirmasi Satpolair Polresta Samarinda. Kanit Gakkum Satpolair Polresta Samarinda Iptu Wawan Gunawan menuturkan, pihaknya memang sudah memeriksa beberapa orang. ’’Sekitar empat atau lima orang tadi diperiksa, dari kru kapal. Kami hanya tanya soal pelayaran, kalau pencemarannya itu di reskrim,” ujar Wawan.

Terpisah, Kasatreskrim Polresta Samarinda Kompol Andika Dharma Sena yang dikonfirmasi menyebut secara singkat bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan. ’’Nanti kami ambil sampel juga. Untuk muatannya, silakan tanya ke satpolair,” tegasnya. (dra/c7/ttg)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X