BALIKPAPAN–Institut Teknologi Kalimantan (ITK) menjadi satu-satunya lokasi Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Balikpapan. Kegiatan itu sudah berlangsung sejak Senin (12/4). Sebanyak 263 peserta mengikuti ujian secara daring.
Pelaksanaan UTBK SBMPTN di ITK akan digelar dalam dua gelombang sesuai ketetapan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Gelombang pertama digelar 12–18 April dan gelombang kedua 26 April hingga 2 Mei 2021.
ITK menyediakan delapan ruangan yang menjadi tempat dilaksanakan UTBK yang terdiri dari dua ruangan di Gedung A, 1 ruangan di Gedung F, dan 5 ruangan di Gedung Laboratorium Terpadu.
Dalam pelaksanaan hari pertama UTBK di ITK, melibatkan panitia pelaksana yang terdiri dari dosen, tenaga pendidik, mahasiswa, satuan pengamanan, cleaning service, tim sarpras, serta tim Satgas Covid-19. “Untuk pelaksanaan kegiatan UTBK sama seperti pelaksanaan UTBK lainnya. Harus mendapatkan izin dari Satgas Penanganan Covid-19 setempat,” kata Barokatun Hasanah, ketua Pelaksana UTBK ITK kepada Kaltim Post, kemarin (13/4).
Perempuan berkerudung itu menjabarkan untuk mendapatkan izin tersebut panitia membuat prosedur pelaksanaan UTBK di ITK. Kemudian, protokol pencegahan Covid-19. Seperti memastikan peserta menaati peraturan yang sudah dibuat oleh Satgas Penanganan Covid-19 yang telah dibentuk ITK.
Peserta wajib mengenakan masker. Setelah tiba di parkiran kendaraan diarahkan untuk mencuci tangan. Lalu mengantre untuk pemeriksaan berkas. Kemudian peserta diarahkan menuju ruang tunggu atau transit, tempat peserta menunggu. Karena peserta diwajibkan datang ke lokasi ujian, maksimal satu jam sebelum pelaksanaan ujian.
Di ruang tunggu, peserta kembali diingat mengenai berkas yang harus dibawa ke ruang ujian. “Sekitar 30 menit sebelum ujian dimulai, peserta diarahkan ke ruang ujian. Yang telah diatur dengan jarak setengah meter pada tiap komputernya,” cerita dia.
Dalam sehari ada dua sesi ujian. Setelah sesi pertama selesai, lalu ruang itu dilakukan sterilisasi. Baik meja dan kursi peserta sebelumnya dilap dengan disinfektan. Karena tidak bisa disemprot, mengingat yang digunakan adalah peralatan elektronik.
Peserta yang berasal dari Balikpapan tidak perlu rapid test antibodi maupun rapid test antigen. Itu berdasarkan rekomendasi dari Satgas Penanganan Covid-19 Balikpapan. “Kalau misalnya peserta naik pesawat dari Berau atau dari mana, biasanya peserta sudah menghubungi kami. Membawa hasil negatif (rapid test) antigen yang sudah disiapkan sebelum penerbangan,” jelas perempuan yang akrab disapa Oka itu.
Berdasarkan jadwal pelaksanaan ujian, peserta dari luar Balikpapan, ada yang dari Bontang dan Berau. Namun, selama dua hari pelaksanaan UTBK, peserta dari luar Balikpapan, baru dari Penajam Paser Utara (PPU). Dalam sehari, pelaksanaan ujian dibagi dua sesi. Pada hari pertama, ada 263 peserta yang telah menjalani ujian.
Pada sesi pertama dijadwalkan sebanyak 160 orang dan 135 orang pada sesi kedua. Dengan jumlah peserta yang terdaftar sebanyak 295 orang. Pun demikian dengan hari kedua. Sehingga, selama dua hari pelaksanaan ujian, jumlah peserta hampir mencapai 600 orang. Dan hingga hari terakhir ujian, ada 3.500 peserta yang dijadwalkan mengikuti ujian di ITK.
Namun, Oka menuturkan belum mengetahui program studi (prodi) yang paling diminati pada pelaksanaan ujian tahun ini. Karena ITK hanya bertugas sebagai penyelenggara ujian. Sehingga para peserta yang mengikuti ujian, tidak semuanya menjadikan ITK sebagai kampus tujuannya.
“Memang tesnya di ITK. Tapi kampus tujuannya ada yang di Unmul (Universitas Mulawarman, Samarinda). Mungkin juga di Unlam (Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin). Atau perguruan tinggi di Jawa. Kami, juga enggak punya datanya kalau itu,” terang Oka. (kip/rom/k8)