Pembangunan Stadion Olympic Mini Tersandung Masalah Lahan

- Rabu, 14 April 2021 | 10:35 WIB
MASIH ADA KENDALA: Pembangunan Stadion Olympic Mini di Teluk Bayur rupanya masih terdapat sandungan, yakni masalah lahan yang belum seutuhnya dibebaskan.
MASIH ADA KENDALA: Pembangunan Stadion Olympic Mini di Teluk Bayur rupanya masih terdapat sandungan, yakni masalah lahan yang belum seutuhnya dibebaskan.

Penjabat pembuat komitmen (PPK) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau Erwin angkat bicara mengenai pembangunan Stadion Olympic Mini di Teluk Bayur, yang dianggap tanggung jawab Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Berau Al Hamid.

 

TANJUNG REDEB–Erwin mengatakan, pembangunan stadion di Teluk Bayur itu telah sesuai petunjuk teknis dari Kementerian Pemuda dan Olahraga pada 2016. Dalam juknis itu, spesifikasi panjang lapangan antara 100–110 meter, dengan lebar 60–70 meter.

“Untuk stadion yang dibangun di Berau (Stadion Olympic) lebarnya 70 meter dengan panjang 100 meter. Itu sudah maksimal dan sudah sesuai ring,” jelasnya, kemarin (13/4). Menurut dia, ukuran stadion yang telah dibangun saat ini bisa dimaksimalkan untuk penyelenggaraan event nasional ke depannya. Dia mencontohkan, Stadion Segiri di Samarinda yang digunakan untuk markas Borneo FC saat melakoni laga Liga I. “Stadion Segiri lebarnya hanya 68 meter dan panjang 105 meter. Stadion di Berau lebih lebar, seharusnya itu memenuhi standar jika akan digunakan untuk pertandingan umum lainnya,” jelas dia.

Dia mengatakan, lebar dan panjang stadion di Teluk Bayur sudah tidak bisa diubah. Kalau diubah, ada beberapa bagian yang ikut rusak. Di antaranya, drainase dan lintasan. “Banyak yang harus diubah. Persoalan yang utama soal pembebasan lahan,” ungkapnya.

Menurut dia, dalam proses pembangunan stadion tersebut, semua sudah bekerja berdasarkan ketentuan yang ada. “Itu sudah dikoordinasikan dengan pihak terkait. Memang saat itu (perencanaan) saya tidak terlibat sama sekali. Dalam pelaksanaannya saya ditunjuk dan diberikan SK sebagai PPK pelaksana,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Amiruddin mengatakan, pembangunan Stadion Olympic Mini sudah berjalan, dan terus digenjot pengerjaannya. Terkait usulan ketua KONI agar luas lapangan dimaksimalkan, Amiruddin tak bisa berbuat banyak. Sebab, Dispora hanya sebagai pihak pemakai setelah stadion itu selesai dikerjakan. “Setelah selesai dikerjakan baru diserahkan ke kami,” ungkapnya.

Pembangunan stadion tersebut tentu disesuaikan dengan anggaran dan kontrak yang ada. Jika memang luas lapangan ingin dimaksimalkan, tentu kembali dilakukan menyesuaikan anggaran. “Sementara anggaran saat ini agak sulit. Mungkin setelah selesai baru ada tambahan lagi. Untuk saat ini dilanjutkan saja dulu pembangunannya,” pungkas dia.

Sebelumnya, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Berau Al Hamid meminta Pemkab Berau tidak tanggung-tanggung dalam membangun Stadion Olympic Mini di Teluk Bayur.

Sebab, stadion yang akan menjadi venue utama Pekan Olahraga Provinsi (Porporv) Kaltim 2022 nanti, harus bisa dimanfaatkan jangka panjang. Tidak sekadar untuk pelaksanaan Porprov 2022.

Untuk itu, dia mengharapkan pembangunan lapangan sepak bola di stadion tersebut, menggunakan ukuran maksimal dari standar lapangan sepak bola nasional. Yakni, dengan panjang 110 meter dan lebar 90 meter. Agar selanjutnya bisa digunakan untuk kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional.

Sayangnya, ujar Al Hamid, hasil pertemuan KONI dengan PPK pembangunan stadion pada Jumat (9/4), diketahui ukuran lapangan sepak bola yang akan dibangun hanya selebar 70 meter dengan panjang 100 meter. “Tanggung sekali. Kenapa tidak dimaksimalkan saja ukuran lapangannya,” katanya saat menghubungi Berau Post.

Dia mengatakana, jajaran Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau sebagai pelaksana pembangunan, memang telah melakukan studi banding sebelum menyusun perencanaan. Namun, saat melakukan studi, tidak ada pihak KONI Berau yang dilibatkan. Sehingga konsep yang dituangkan dalam perencanaan, tidak mempertimbangkan usulan dan pemanfaatan jangka panjang sesuai yang diinginkan KONI Berau.

Sebab, stadion dengan standar maksimal, bisa terus dimanfaatkan untuk aktivitas olahraga, khususnya sepak bola dan atletik yang menggunakan perlintasan di sekeliling lapangan.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X