Kaltim Terbantu Pemulihan Ekonomi Tiongkok

- Rabu, 14 April 2021 | 10:22 WIB
China memiliki kontribusi besar terhadap kinerja ekspor crude palm oil (CPO) Kaltim, mencapai 47,74 persen
China memiliki kontribusi besar terhadap kinerja ekspor crude palm oil (CPO) Kaltim, mencapai 47,74 persen

Ekonomi Tiongkok pada triwulan IV 2020 berhasil tumbuh 6,5 persen (year on year/yoy). Pemulihan ekonomi ini melebihi ekspektasi para analis dan diprediksi terus membaik. Kondisi tersebut diharapkan berdampak positif kepada Bumi Etam.

 

SAMARINDA- Perbaikan ekonomi di Tiongkok diharapkan bisa mendongkrak perekonomian Kaltim. Sebab negara tersebut tercatat memiliki kontribusi besar terhadap kinerja ekspor crude palm oil (CPO) Kaltim, mencapai 47,74 persen. Juga menjadi tujuan utama ekspor batu bara dengan kontribusi 30,63 persen dari total ekspor emas hitam Kaltim.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kaltim Dayang Donna Faroek mengatakan, Tiongkok memiliki hubungan ekonomi yang baik dengan Kaltim. Sebab, Tiongkok memiliki peran penting dalam peningkatan ekspor di Bumi Etam. Selain Kaltim, Tiongkok memainkan peran yang sangat penting di Indonesia karena negara tersebut merupakan mitra dagang terbesar Indonesia yang berjumlah sekitar USD 78-79 miliar.

Selain itu, investor nomor dua terbesar di Indonesia terhitung untuk tahun 2020 sekitar USD 4,8 juta. “Seiring perbaikan ekonomi Tiongkok, itu akan berpengaruh besar terhadap ekonomi kita. Sebab, kebanyakan ekspor kita menuju ke sana. Konsumsi di Tiongkok meningkat, maka ekonomi kita turut membaik,” katanya, Senin (12/4).

Tiongkok satu-satunya ekonomi utama di dunia yang terhindar dari kontraksi tahun lalu, ketika banyak negara berjuang untuk menahan pandemi Covid-19. Ekonomi terbesar kedua di dunia itu kembali pulih dengan kuat tahun lalu dari kelumpuhan yang dipicu oleh Covid-19, dipicu oleh sektor ekspor yang sangat tangguh, tetapi konsumsi tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan.

Ekonomi Tiongkok diprediksikan masih akan tumbuh baik tahun ini. Hal itu diyakini akan mendongkrak ekspor CPO dan batu bara Kaltim. Sehingga membawa perekonomian lebih baik tahun ini.

Tak hanya peningkatan ekspor ke Tiongkok, industri yang memiliki prospek bagus pasca pandemi adalah pendidikan medis atau kedokteran dengan angka 38 persen. Disusul bisnis internet 32 persen, platform e-commerce 31 persen. “e-commerce ini penjualannya terus meningkat, sehingga potensinya sangat luar biasa. Pelaku usaha bisa juga mengarah ke sana,” pungkasnya.

Kadin mencatat, di Indonesia pembeli di e-commerce kebanyakan membeli sepatu dan pakaian. Pembelinya 57 persen perempuan dan 47 persen pria untuk pakaian. Dan untuk sepatu perempuan 53 persen dan pria 49 persen. Diikuti produk konsumen tas dan aksesori serta peralatan rumah tangga. Potensi pasar ini dianggap potensial dan bisa menjadi fokus para pelaku usaha. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Kerja Sama dengan SRC

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:49 WIB

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB
X