Peliput:
M Ridhuan
Nofiyatul Chalimah
Umat muslim di Tanah Air begitu merindukan suasana Ramadan yang normal. Setelah tahun lalu yang penuh pembatasan karena Covid-19. Tahun ini ada kelonggaran. Namun, ibadah di masjid atau musala tetap dibatasi.
PERMADANI hijau dari Turki sudah dipasang di lantai dua Masjid Agung At-Taqwa Balikpapan. Dinding masjid sudah dicat ulang. Lingkungan masjid seluas 6.100 meter persegi itu pun sudah ditata dan dibersihkan. Kotak infak yang disebar di halaman masjid sudah diberi tulisan, khusus untuk konsumsi berbuka puasa. Semua itu dilakukan untuk menyambut Ramadan 1442 Hijriah yang sudah di depan mata.
Ketua Masjid Agung At-Taqwa Balikpapan Shalahuddin Siregar menyebut, selain memasang karpet baru, tak ada persiapan khusus dibandingkan Ramadan tahun lalu. Pihaknya sudah lebih siap menerima jamaah yang akan melaksanakan ibadah Ramadan. “Tak ada simulasi lagi seperti Ramadan lalu,” ungkapnya, Jumat (9/4).
Meski masih dalam situasi pandemi Covid-19, Shalahuddin meyakinkan pengurus masjid sudah punya pertimbangan soal pemasangan karpet. Diketahui, pada masa pandemi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan imbauan agar karpet masjid tak digunakan karena menjadi salah satu cara mencegah penyebaran virus corona. “Tapi kondisinya, Klandasan Ulu (lokasi Masjid Agung At-Taqwa) sudah zona hijau. Jadi dibolehkan,” ucapnya.
Satgas Covid-19 yang dibentuk pengurus masjid pun sudah melakukan langkah antisipasi. Seperti yang sudah berjalan, ada petugas yang punya tugas khusus dalam menegakkan protokol kesehatan. Penyemprotan disinfektan, mengukur suhu tubuh, menyemprot hand sanitizer ke tangan jamaah yang datang, dan memberikan masker kepada jamaah yang tidak mengenakan. “Soal penyediaan sarana protokol kesehatan juga sudah ada,” ungkapnya.
Pihaknya memastikan akan mengikuti aturan sesuai Surat Edaran Menteri Agama tentang panduan ibadah selama Ramadan dan Idulfitri 2021. Ditambah dengan Surat Edaran Wali Kota Balikpapan, Shalahuddin yakin pelaksanaan ibadah akan berjalan sesuai protokol kesehatan.
Meski dirinya mengakui, awal Ramadan, masjid akan menghadapi membeludaknya jamaah yang akan melaksanakan salat fardu dilanjutkan salat Tarawih berjamaah. “Ini tidak bisa dihindari akan melebihi batas 50 persen daya tampung yang dibolehkan. Karena itu, kami menyiapkan tambahan untuk jamaah agar jarak aman bisa tetap dilakukan,” katanya.
Diketahui, Masjid Agung At-Taqwa Balikpapan memiliki daya tampung hampir 4 ribu jamaah. Shalahuddin menyebut, jamaah tidak hanya akan datang selama panggilan salat fardu dan Tarawih. Namun, ada juga yang sengaja bermalam, bahkan menetap di masjid selama Ramadan alias iktikaf. “Mereka (yang iktikaf) ini sudah datang bahkan sejak awal Ramadan. Dan kami terbuka,” tuturnya.
Untuk pelaksanaan berbuka puasa bersama, Shalahuddin menyebut, tidak akan dilakukan seperti sebelum masa pandemi. Meski sudah dibolehkan, pengurus tidak akan menyediakan makanan secara terbuka. Setiap jamaah akan diberi konsumsi berupa kotakan. “Konsumsi dibagi dalam kotakan, jadi meminimalisasi kontak fisik,” ujarnya.
