Lagu yang ”lahir dari mimpi” itu telah membuat Ade Govinda kebanjiran order dengan tarif karya yang terkerek 60–100 persen.
SHAFA NADIA, Jakarta, Jawa Pos
Aku merindu… kuyakin kau tahu… tanpa batas waktu…
Kuterpaku, aku meminta walau tanpa kata… cinta berupaya
Engkau jauh di mata, tapi dekat di doa. Aku merindukanmu…
(Tanpa Batas Waktu)
BERAWAL dari mimpi, semua rampung dalam 25 menit. Nada dan lirik. Termasuk siapa penyanyi di benak Ade Govinda yang paling cocok menyanyikan karya barunya itu. ”Cuma Mas Fadly Padi yang ada di otakku untuk nyanyiin ini,” tuturnya kepada Jawa Pos.
Dan, terjadilah. Tanpa Batas Waktu (TBW) yang ditulis Ade dan dinyanyikan Fadly melesat seiring dengan kepopuleran sinetron yang menjadikannya theme song: Ikatan Cinta. Dengan lirik mendayu, aransemen yang bertumpu pada kekuatan gitar akustik, plus vokal Fadly yang tebal, lagu itu terdengar begitu catchy. Jadilah, lagu tersebut mudah diterima berbagai kalangan. ”Penyanyi, pengamen, anak-anak, diva, atau siapa pun menyanyikan lagu ini. Tidak pandang profesi. Itu yang aku sebetulnya agak bingung,” katanya.
Sebab, lagu itu sejatinya lahir dari proses yang berbeda dengan semua karya musisi bernama asli Ade Nurulianto tersebut. Diawali mimpi menulis lagu, reff dari alam bawah sadar itu ternyata begitu nyantol saat musisi terbangun. Itu yang membuat penulisan lagu dan lirik begitu cepat. Sampai-sampai, musisi kelahiran Jogjakarta, 36 tahun silam, tersebut masih ingat sekali harinya: 9 Juni 2020 pagi.
Ketika selesai pun, dia sejatinya tak berniat mengomersialkan lagu tersebut. Dia berniat menghadiahkannya kepada seseorang yang dirindukannya. ”Ah, jangan,” katanya, lalu tersenyum saat Jawa Pos menanyakan siapa sosok yang dimaksud.
Namun, banyak rekan yang menilai bahwa TBW bakal menyita perhatian publik sehingga layak dikomersialkan. Dan, akhirnya memang terbukti demikian. Project solo pertamanya itu sukses.