Stok Beras di Balikpapan Terpantau Aman

- Minggu, 11 April 2021 | 12:07 WIB
Kebutuhan bahan pokok di Balikpapan menjelang Ramadan terpantau aman. Salah satunya stok beras yang masih tersedia hingga tiga bulan ke depan. Jadi, masyarakat dalam beribadah puasa tak mengalami kendala dari sisi stok pangan. ANGGIE
Kebutuhan bahan pokok di Balikpapan menjelang Ramadan terpantau aman. Salah satunya stok beras yang masih tersedia hingga tiga bulan ke depan. Jadi, masyarakat dalam beribadah puasa tak mengalami kendala dari sisi stok pangan. ANGGIE

Stok dan harga kebutuhan pokok utama seperti beras sangat terkendali. Daerah penghasil sedang panen, sehingga suplai terjaga dan harga cenderung turun.

 

BALIKPAPAN – Kebutuhan bahan pokok di Balikpapan menjelang Ramadan terpantau aman. Salah satunya stok beras yang masih tersedia hingga tiga bulan ke depan. Jadi, masyarakat dalam beribadah puasa tak mengalami kendala dari sisi stok pangan.

Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DPPP) Balikpapan Heria Prisni menuturkan, stok beras masih aman karena saat ini musim panen. Dia menambahkan, selama ini pasokan beras di Kota Minyak mengandalkan Bulog. “Stok beras normal tidak ada masalah. Apalagi ini lagi panen,” ucapnya.

Heria menyebutkan, rata-rata kebutuhan beras di Balikpapan setiap orang menghabiskan sekitar 95 kilogram per tahun. Adapun soal distribusi beras dari luar daerah juga tidak mengalami kendala. Artinya sejauh ini tidak mengganggu pasokan stok.

“Distribusi beras aman karena pengiriman dari luar juga tidak masalah,” tuturnya. Menurutnya, stok beras aman dan masyarakat tak perlu khawatir soal itu. Begitu pula harga beras juga relatif stabil di Kota Beriman. Dia menjelaskan, kondisi yang stabil ini dipicu karena harga beras di daerah penghasil cenderung turun.

“Malah di Jawa cenderung turun, stabil harganya karena panen,” katanya. Sementara itu, Pemkot Balikpapan akan mengandalkan tim pengendali inflasi daerah (TPID). Khususnya untuk mengawasi jika terjadi kenaikan bahan pokok menjelang Ramadan.

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, sejauh ini harga yang masih melonjak tinggi di pasar yakni komoditas cabai. Tak sedikit warga mengeluhkan harga cabai yang tinggi. Bahkan pernah melonjak hingga Rp 140 ribu per kilogram beberapa waktu lalu.

Harga cabai yang tinggi karena pasokan bahan komoditas yang berkurang dari daerah sentra. Padahal jumlah permintaan tinggi. Dia mengimbau agar masyarakat dapat mengurangi konsumsi yang bukan bahan utama, sehingga dapat menjaga kondisi harga.

Kemudian masyarakat bisa mulai memanfaatkan halaman rumah untuk bertanam komoditas cabai. “Kita minta masyarakat cerdas. Kalau seperti ini mungkin konsumsi hal-hal yang tidak terlalu primer bisa dikurangi dulu,” ucapnya. Namun, dia yakin, kondisi pangan yang lain di Balikpapan masih aman.

Baik dari harga maupun stok yang tersedia. Rizal menambahkan, sudah menjadi gejala pasar biasanya jelang Ramadan dan Idulfitri terjadi kenaikan harga pangan. Apalagi pasokan barang di Balikpapan bergantung dengan daerah luar, seperti Jawa dan Sulawesi.

Menurut dia, lonjakan harga pada beberapa komoditas hampir terjadi setiap tahun menjelang hari besar. Pihaknya berencana mengerahkan TPID untuk memantau harga komoditas di pasar-pasar tradisional. Tujuannya menghindari gejala panic buying.

Sehingga tidak ada permainan harga karena orang menggunakan kesempatan panic buying. Rizal mengatakan, momentum kenaikan harga biasanya saat mendekati Ramadan dan Idulfitri. “Kita akan lakukan pemantauan dari TPID. Tim akan segera bergerak,” pungkasnya. (gel/ms/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X