Istana Negara Harus Ramah Lingkungan, Juga Tonjolkan Kebudayaan dan Alam Kaltim

- Sabtu, 10 April 2021 | 10:48 WIB
PEMENANG SAYEMBARA: Visualisasi desain untuk istana negara yang baru menimbulkan pro dan kontra. Adakah unsur Kaltimnya?
PEMENANG SAYEMBARA: Visualisasi desain untuk istana negara yang baru menimbulkan pro dan kontra. Adakah unsur Kaltimnya?

Pro dan kontra mengiringi hasil sayembara desain istana IKN yang baru. Singkatnya waktu sayembara dan sistem penjurian dipertanyakan kalangan arsitek Tanah Air.

 

BALIKPAPAN–Pra-desain istana ibu kota negara (IKN) baru di Kalimantan Timur negara hasil karya pematung I Nyoman Nuarta, viral dan menimbulkan pro dan kontra. Terlebih, setelah namanya keluar sebagai pemenang sayembara Istana Presiden di IKN yang digelar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 29 Maret 2021.

Berbentuk burung garuda dengan bentangan sayap sejauh 200 meter dan tinggi 76 rancangan ini dibuat biro arsitek asal Bali Nuart Consultant milik Nyoman Nuarta.

Tidak hanya netizen, kalangan arsitektur bahkan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pun turut mengomentari. Hingga membuat Presiden Jokowi meminta masukan masyarakat atas pra-desain tersebut.

Menyikapi hal tersebut, Kaltim Post Talk Show, Jumat (9/4) yang dipandu Ajid Kurniawan pun mengundang Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Balikpapan Wahyullah Bandung sebagai narasumber guna merespons pra-desain istana negara itu.

Wahyu menuturkan, bukan hanya IAI yang keberatan, asosiasi lainnya seperti Green Building Council Indonesia (GBCI), Ikatan Ahli Rancang Kota Indonesia (IARKI), Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia (IALI), dan Ikatan Ahli Perancang Wilayah dan Kota (IAP) telah mengirimkan saran dan masukan kepada presiden, baik secara pribadi maupun institusi.

Sepanjang dia mengikuti sayembara pun setidaknya membutuhkan waktu tiga bulan, apalagi dalam merancang sebuah istana negara bukanlah hal instan. Dikhawatirkan hal ini tidak menjadi transparan. Sehingga wajar bila publik bertanya-tanya, bagaimana proses penjurian, nama juri yang dilibatkan dan poin-poin penentuan pemenang.

“Ini seperti bukan sayembara, tapi seperti proses yang tiba-tiba saja. Saya pernah mengikuti dan mengadakan sayembara, bukan 12 hari. Tapi tiga bulan untuk persiapan karena butuh masukan, kerangka acuan, kemudian merumuskan. Banyak hal yang perlu dilakukan dalam membuat desain,” tuturnya.

Dalam merencanakan sebuah desain arsitek, Wahyu mengungkapkan ada dua cara pertama, design principle form follows function yakni bentuk prinsip desain mengikuti fungsi bangunan/kawasan yang dibuat, atau design concept function follow form di mana membuat konsep desain lalu kemudian menentukan fungsinya. Di mana butuh kajian dan pendalaman desain.

“Tapi saya juga memaklumi, mungkin agar groundbreaking dan pembangunan IKN segera terealisasikan,” lanjut Wahyu.

Arsitektur itu adalah produk dari sebuah kebudayaan. Kekayaan arsitektur Indonesia tecermin pula dari keragaman rumah adat. Apapun yang terjadi pada hari ini ialah sebuah perencanaan kebudayaan masa depan. Itu akan sangat menentukan wujud Kalimantan Timur pada 30 atau 40 tahun ke depan. Sehingga dia berharap arsitek yang terlibat dalam pengembangan IKN bisa lebih mengedepankan kebudayaan, alam maupun bangunan yang ramah terhadap lingkungan di Kalimantan Timur.

“Bila kita melihat Ridwan Kamil di Jawa Barat membuat Bandung Park itu sangat menarik, atau Ibu Risma di Jawa Timur itu mengubah suasana Surabaya yang awalnya panas menjadi sebuah kota yang sangat hijau, kedua kota itu pun kini sangat menarik kunjungan wisatawan,” tuturnya. 

Menilik desain Astana Indonesia Raya karya Urban+ yang dimotori Sibarani Sofian, menggabungkan banyak tenaga arsitek, mengusung aspek tropis yang sangat cocok dengan suasana Kalimantan Timur. Wahyu mengatakan, karya itu telah mengikuti kaidah dan proses. Dia memuji Sibarani sebagai arsitek ulung kelas dunia, di mana dia berkarya dan hasil karya-karyanya banyak diterapkan di luar negeri.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X