Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy di sekitar Kecamatan Kaliorang-Sangkulirang, merupakan proyek strategis nasional. Namun, hingga kini masih sulit mencari investor agar mau berinvestasi di Kutai Timur (Kutim).
SANGATTA-Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang mengatakan, pemerintah daerah mendapat instruksi dari Gubernur Kaltim Isran Noor untuk membebaskan biaya retribusi bagi investor yang akan masuk di wilayah tersebut. KIPI Maloy merupakan garapan besar yang dapat mengubah harga pangan jadi lebih murah. Maka dari itu, proyek itu menjadi skala prioritas yang akan diselesaikan.
"Pemerintah daerah sedang siapkan untuk jadi kawasan ekonomi. Untuk memudahkan pembangunan, harus ada strategi, yaitu dengan membuat investor masuk tanpa pungutan retribusi, sesuai instruksi gubernur," ujarnya.
Wacana itu akan diberlakukan tahun ini. Meski hal itu belum diputuskan arahnya, akan berlanjut ke sana. Namun, tidak adanya pungutan retribusi itu harus pula dilengkapi dengan persyaratan investasi. "Rencananya gratis, tapi ada kontrak dengan syarat mereka harus melakukan pembangunan. Sepanjang dia membangun di situ, berarti itu masuk keuntungan buat daerah," tuturnya.
Kasmidi tak mengetahui pasti hingga kapan investor mendapat retribusi gratis. Menurutnya, pengkajian dilakukan bersama pemerintah provinsi. "Sebenarnya pengelolaan itu dari provinsi. Makanya kami akan koordinasi dulu. Karena kami juga belum tahu sampai kapan, dan baru mau dibahas. Tapi sejauh ini biarkan dulu investasi berkembang, baru bicarakan tahap selanjutnya supaya cepat tumbuh, dan investasi bisa berjalan," tegasnya.
Sejauh ini, pemda tengah melakukan upaya untuk membenahi fasilitas infrastruktur penunjang. Seperti pembenahan jalur utama menuju pelabuhan Maloy. "Simpang KIPI Maloy masih kami lanjut, di kepemimpinan kami, proyek itu masuk ke multiyears. Kami juga masih penyelesaian Jalan Kaliorang-Sangkulirang, karena merupakan fasilitas yang prioritas," jelasnya.
Tidak hanya itu, progres uji coba di pelabuhan juga telah dipastikan memadai. Pasalnya, setelah uji coba sandar kapal, pelabuhan tersebut dianggap layak dan mumpuni. "Kami sudah uji coba dengan kapal sandar, Alhamdulillah sudah bisa. Kami baiki terus yang kurang supaya investor tertarik," terangnya.
Dari laporan yang diterimanya, hingga saat ini KIPI Maloy minus investor. Bahkan dari laporan Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kutim, belum ada investor yang berinvestasi.
"Dari pada KIPI Maloy sampai saat ini tidak ada yang berinvestasi, kami setuju saja jika tidak ada retribusi dulu saat ini. Setelah musrenbang kami progres lagi tahapan KIPI," kuncinya. (*/la/dra)