Kredawala, Galeri Seni hingga Menu Kopi Unik

- Jumat, 9 April 2021 | 13:44 WIB

BALIKPAPAN – Kreativitas bisa datang dari mana pun. Termasuk salah satu bangunan yang terletak tepat di sebelah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Balikpapan. Yang tampaknya bisa masuk daftar destinasi masyarakat Kota Minyak.

Ialah Kreasi Berdaya Warga Lapas (Kredawala). Kredawala merupakan program yang didukung oleh Pertamina DPPU Sepinggan. Bersama Lapas Klas IIA Balikpapan dan dibantu Forum Kreatif Usaha Sama-sama (Fokus), menyajikan galeri seni dan kedai kopi.

Wadah ini sendiri, disebut sebagai bentuk dukungan untuk warga binaan lapas. Dengan menampilkan hasil kerajinan tangan dari para warga binaan.

“Karena kami punya kreasi di dalam Lapas, tetapi tidak ada wadah untuk memamerkannya. Jadi di Kredawala inilah tempatnya,” ujar Kasi Kegiatan Kerja Lapas Klas IIA Balikpapan Krestiarto.

Posisinya yang berada di dekat sebuah rumah makan, dikatakannya agar bisa menarik perhatian konsumen rumah makan tersebut. Dan mungkin saja tertarik dengan kerajinan yang dipasarkan.

Di antara kerajinan-kerajinan tersebut, kata dia, beberapa di antaranya ada tempat tisu yang dibuat dari limbah kertas bekas. Juga, beberapa miniatur kayu dan seni ukir kayu.

Kres menyebut, tempat yang diresmikan pada akhir Maret itu menerima respons positif dari masyarakat. Namun, pihaknya juga ingin terus memberi sosialisasi kepada publik terkait karya yang dihasilkan para warga binaan.

Lanjutnya, kendala tentu dijumpai. Salah satunya, belum bisa bersaing di bidang tersebut. Walau begitu, pihaknya terus mencari inovasi, yang bisa mendorong masyarakat agar lebih tertarik.

“Harapan kami ialah ingin menyampaikan ke masyarakat bahwa warga binaan punya karya. Intinya, juga kami ingin bimbing warga binaan agar ketika dia keluar tidak mengulangi lagi kesalahannya,” sebutnya.

Sementara, Jail Coffee yang berdampingan dengan galeri seni tersebut, memiliki menu dengan nama kopi yang unik. Misalnya Tersangka Kopi Latte dan Merah Lebam. Nama-nama unik itu dicetuskan atas keputusan bersama.

Alfaro Huda, leader barista berkata dirinya cukup kagum, dengan program ini. Sempat tak menduga bahwa warga binaan lapas memiliki ragam kemampuan. Dirinya sendiri yang memberi pelatihan membuat kopi pada warga binaan yang bertugas.

“Ada susahnya ada mudahnya. Karena saya juga belum terlalu ahli, jadi sama-sama belajar,” tuturnya.

Sedangkan ke depannya, kedai kopi ini akan dikembangkan lebih luas. Dengan menambah beberapa meja dan kursi, serta panggung untuk live music. (*/okt/ms/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X