STRIKER Paris Saint-Germain (PSG) Kylian Mbappe semakin menunjukkan diri sebagai penakluk klub raksasa di Liga Champions musim ini. Spesialnya, Mbappe menorehkannya di kandang lawan.
Setelah hat-trick di balik kemenangan telak 4-1 atas FC Barcelona di Camp Nou dalam first leg 16 besar (17/2), kemarin (8/4) brace ditorehkan Mbappe di Allianz Arena. Kandang Bayern itu pun menjadi stadion keenam klub raksasa Eropa yang pernah jadi korbannya. Sejak merasakan atmosfer Liga Champions bersama AS Monaco pada 2016–2017, Mbappe telah mencatatkan namanya di papan skor Etihad Stadium (kandang Manchester City), Signal Iduna Park (Borussia Dortmund), Allianz Stadium (Juventus), dan Old Trafford (Manchester United).
Seandainya PSG tidak memainkan perempat final sampai final Liga Champions musim lalu di Estadio da Luz (venue netral), Donatello –julukan Mbappe– mungkin bisa menambah koleksi stadion top yang pernah ditaklukkannya.
Satu-satunya stadion top yang gagal ditaklukkan meilleur buteur (pencetak gol terbanyak) Ligue 1 dua musim beruntun itu praktis hanya Estadio Santiago Bernabeu. Sebab, ketika PSG melawat ke markas Real Madrid itu pada first leg 16 besar 2017–2018, Mbappe tak berkutik dengan kekalahan 1-3. Saat itu merupakan lawatan fase knockout pertama Donatello sebagai pemain PSG.
Berbicara kepada RMC Sport, Mbappe merasa punya tenaga ekstra saat bermain di kandang lawan dalam ajang seperti Liga Champions. Termasuk di Allianz Arena kemarin. ”Seperti yang sudah aku katakan, seusai laga melawan Barca, aku menyukai pertandingan semacam ini (fase knockout Liga Champions di kandang lawan, Red),’’ tutur striker 22 tahun tersebut.
Seandainya PSG lolos ke semifinal, lawannya adalah pemenang antara City atau BVB –sebutan Borussia Dortmund. Dua klub yang stadionnya pernah ditaklukkan Mbappe. ”Aku berharap bisa terus mencetak gol (tidak peduli di stadion mana, Red),” tandas striker yang kini hanya berjarak dua gol (8 gol-10 gol) dengan pemuncak top scorer Liga Champions Erling Haaland (BVB) tersebut. (ren/c12/dns)